Hari ini adalah hari yang spesial,
aq bersyukur karena masih bisa dipertemukan dengan hari ini. Di tahun ketiga aq
mengabdikan diri di sini aq selalu merasa menjadi seorang pengantin bersama
dengan para pengantin yang lain “Dewan Guru”. Di sambut dengan sedemikian
meriahnya, dipersembahkan hiburan dengan apiknya, dijamu dengan berbagai macam
makanan yang pastinya lezat, ditambah lagi dipuji dan dipuja oleh para bidadari
kecil “Murid-murid” baik melalui tulisan maupun lisan yang terucap dan bahkan
sikap yang terpancar. Kejutan di sana sini yang tak kunjung habis. Sungguh ini
bukan kesombongan tapi ini adalah keberkahan hidup yang perlu dijalani,
dinikmati dan disyukuri, persis kata-kata display picture yang sering
muncul di BBM (Blackberry Messenger). Hihihi
Selasa,
22 November 2014; Pagi hari menyapaqu dengan lembut, aq bangun tidur dengan
kelembutan, tidak seperti biasanya, ya karena aq tau hari ini akan ada yang
spesial, lihat Umi Rien, Fia, Pak Nasrul dan Rizki beraksi dalam Upacara pagii.
Hehe. Secara mereka itu merupakan perwakilan dari Guru Madrasah Ibtidaiyah yang
mendapat amanat sebagai petugas upacara bersama dengan satuan pendidikan yang
lain.
Blazer
Biru dongker menjadi seragam kami, (untung gak pake yang blazer kuning! Kalo
pake yang kuning lagii dapet gelas dehh, tiga tahun berturut-turut pake kuning)
haha. Tapi ternyata takdir mengatakan tidak kawan, aq dan guru-guru yang lain
masih diberi kesempatan untuk merasa pede dengan blazer yang lain.
Cihuyy…
Upacara
kali ini aq menjadi pengamat para petugas, hihi. Aq berbaris bersama dengan
rekan-rekan guru dan pegawai Madrasah yang lain di barisan yang sudah
disediakan. Aq memilih untuk berdiri di barisan depan, hemm… memiliki tubuh
minimalis itu cukup menguntungkan yahh,, karena aq bisa berdiri di barisan
paling depan, tapi hells sepatuqu yang kira-kira hanya 5 cm itu membuat
aq dicolek teman untuk berpindah ke belakang, hemm.. maaf teman aq ingin di
depan, aq mau lihat Umi Rien dan kawan-kawan beraksi. Hehe..
Sejak aq
masih sekolah dulu aq sangat senang berdiri di depan saat upacara, karena bola
mataqu akan luas menatap ke sana ke mari. Hehe. Tapi yang dilihat itu ya
bendera sama tiang pastinya.. wkwkwk. Dan pagi ini dengan alasan yang sama,
bukan sekedar urusan foto yang selalu tertangkap kamera bila berbaris di depan
tapi juga karena mau lihat si tiang benderanya itu.
Dan
upacara dimulai, Pak Nasrul bertindak sebagai pemimpin upacara, kali ini kami
serius menjalani prosesi Upacara Hari Guru Nasional 2014, walaupun fikiranqu
sedikit melayang membayangkan setiap saat ketika latihan di kantor guru, Pak
Nasrul selalu saja membuat keriuhan karena gayanya yang gokil saat berjalan,
haha.. malah terkadang menyinggung aq soal gaya berjalan atau dia memang
bergaya lebay saat berjalan. Entahlah saat-saat itu jadi kegembiraan buat kami.
Tapi pagi ini dia benar-benar membuktikan keseriusannya untuk menjalankan
amanah sebagai pemimpin upacara, terlihat gagah dan khusyuk.
Tibalah
pada moment inti yaitu pengibaran bendera merah putih, yang bertindak sebagai
pembawa bendera adalah Umi Rienn, pengibar bendera adalah Fia dan penarik atau
pengerek bendera adalah Bu Zatiah. Berjalan dengan sangat percaya diri, aq ikut
deg-degan saat bendera akan di kibarkan, dan breett…!! Fia berhasil mengepakkan
bendera dengan gagahnya, kami memberi salam hormat untuk Sang Saka Merah Putih
yang diiringi lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Bu Vera.
Alhamdulillah,
akhirnya tugas menaikkan bendera telah tuntas, aq memiliki perasaan gembira
yang sama ketika tahun kemarin aq, ka Rosta dan Mamah Izzul bertindak sebagai
pengibar bendera. Chayooo buat Umi Rienn, Fia and Bu Zatiyah…Kalian
ruarrr biasaaa!
Rangkaian
selanjutnya adalah amanat Pembina upacara yang langsung dipimpin oleh Direktur
Madrasah Istiqlal Jakarta yaitu Bapak H. Sodikin. M.Pd. penyampaian amanat yang
sangat meresap dijiwa walaupun mungkin sebagian yang lain mengabaikan karena
sibuk dengan kegiatannya yang lain, entah menghalau matahari yang mulai panas,
atau terpengaruh untuk mengobrol (jadi mirip gayanya anak-anak di kelas. hihi)
tapi yang pasti aq percaya upacara tetap berjalan dengan khidmat dan aq merasa
sangat beruntung karena bisa mengikuti upacara dengan khusyuk,, (untungnya
barisan depan selalu begituuu!. Hehe).
Pak
Sodikin membuka amanatnya dengan membaca sambutan dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Bapak Anis Baswedan. Sungguh sangat mengetuk pintu hati, point
penting yang aq ingat dan terpatri dalam benakqu adalah perkataan:
“Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah
kehormatan. Ibu
dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir
bersama anak-anak
kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak
Guru telah
mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili
seluruh bangsa
hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan
fasilitas ala
kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik
untuk anak-anak kita. Saya ingin menggaris bawahi bahwa persiapan masa depan
bangsa dan
negara Indonesia ini
dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.”
Demikian sekelumit sambutan yang
disampaikan Bapak Anis Baswedan yang disampaikan langsung melalui Pak Sodikin,
beliau juga menambahkan wejangan kepada kami para Dewan Guru dan seluruh
pegawai Madrasah Istiqlal untuk senantiasa semangat dalam bekerja tentunya
dengan ridha Allah, meningkatkan kualitas mengajar dan ucapan selamat hari guru
nasional untuk guru-guru di Indonesia. Dan tidak ketinggalan Pak Direktur
menyampaikan informasi tentang surat keputusan guru teladan tahun 2014 yang
telah dinilai dari berbagai aspek dan melalui keputusan kepala madrasah lalu disetujui
oleh Pak Direktur, ternyata yang menjadi guru teladan 2014 dari MI Istiqlal
adalah Umi Rienn… Mantappp,,, Selamat ya Umi Rienn semoga bisa menjadi panutan
buat kami.
Selepas
sambutan, kami bernyanyi bersama lagu-lagu nasional, terimakasihku, terpujilah
dan syukur. Saat itu aq benar-benar menikmati setiap alunan musik yang
mengiringi sambil ikut bernyanyi dengan khusyuk, aq jadi teringat saat moment
indah disetiap angkatannya ketika pengukuhan OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah) di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) 9 Pondok bambu Jakarta beberapa tahun
yang lalu. Moment itu selalu diiringi dengan air mata kebahagiaan. Dan saat ini
aq merasakan hal yang sama meskipun tidak sampai mengeluarkan air mata, tapi aq
yakin setiap yang ikut menyanyikan lagu-lagu nasional ini pasti merasakan hal
yang sama yaitu semakin bertambah cintanya kepada tanah air. Indonesia
tercinta.
Kurang
lebih pukul 09.00 Upacara peringatan hari guru nasional telah selesai, seperti
biasa, aq and ka rosta selalu mengulang moment ini dengan berpose
berdua, membanding-bandingkan dengan moment –moment tahun yang lalu, hahaha…
yang pasti body kami sangattt berubah sekarang, tergantung anda berfikiran
seperti apa, yang pasti banyak perubahan. Fuihhh… asiknyaa!!
Hemm…
siapp menerima kejutan lagi nih… setelah beberapa menit mengistirahatkan diri
di lapangan upacara sebelum dipersilakan untuk berbaris rapi menuju Madrasah,
akhirnya kami sudah rapi dengan pasangan barisan masing-masing. Tibalah kami di
koridor Madrasah, kejutan kali ini tidak hanya dipersembahkan untuk dewan guru
madrasah ibtidaiyah saja tetapi juga seluruh dewan guru serta pegawai madrasah
Istiqlal.
Sholawat
Hadroh persembahan kk aliyah menjadi pembuka kejutan yang diberikan untuk kami,
aq bahagia banget karena ternyata kk aliyah sudah punya team sholawat
hadrohnya, dan terus berjalan kami bersalam-salaman dengan para wali murid
pengurus komite madrasah yang menjadi pemilik ide untuk hari ini, kami di
giring ke koridor depan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, dan ternyata di sana
sudah rapi serta ramai anak-anak KB RA (Kelompok Bermain Raudhatul Athfal), MI
(Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah)
Istiqlal yang duduk dengan riang gembira sambil melantunkan sholawat
“subhanallah” dengan riuh sempurna mereka mengikuti dengan semangat, khususnya
anak-anak MI karena mereka sudah diperkenalkan dengan sholawat tersebut
sebelumnya. Aq duduk di samping Nisa sambil terkagum-kagum dan menanti-nanti
akan ada kejutan apa lagi??
Aq
mengikuti prosesi apresiasi siswa untuk guru di hari guru nasional ini, acara
dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Akmal (salah satu siswa MI)
kemudian dilanjutkan dengan penampilan akustik yang disampaikan oleh Kk Aliyah,
kreatifnya mereka nih, ada salah satu lagunya “Rossa” yang liriknya dirubah
menjadi bait-bait sanjungan untuk guru. Kerennn,,,
Sambutan
kembali disampaikan oleh Direktur Madrasah sambil menggaet ketua komite
madrasah pak Ramli Rakasiwi SH yang menjadi pemimpinnya para wali murid
Madrasah Istiqlal. ucapan terimakasih dan kegembiraan senantiasa terucap dari
seorang pak direktur mewakili segenap pegawai Madrasah Istiqlal. lalu kemudian
sambil memperkenalkan para panitia komite madrasah, mereka diundang untuk naik
ke atas panggung dan berfoto bersama.
Acara
terus berlanjut pada pemberian buket bunga kepada tiap-tiap kepala satuan
pendidikan, dari RA, MI, MTs dan MA serta Direktur Madrasah, yang masing-masing
bunga diberikan oleh murid-murid dari RA. Hanuna (anaknya Bu Mila) yang masih
berumur kurang lebih 3 tahun bertindak untuk memberikan buket bunga untuk pak
direktur. Nicee….
Di sela-sela acara terdapat keriuhan suara candaan yang berasal dari samping barisan duduk para dewan guru, dan terlihat kk-kk aliyah dengan hati-hati dan sekuat tenaga seperti membuat border barisan karena anak-anak MI yang muslim dengan sengaja mendorong-dorong ke depan supaya bisa keluar barisan..hemm kebersamaan yang indah antara kk dan adik.
Di sela-sela acara terdapat keriuhan suara candaan yang berasal dari samping barisan duduk para dewan guru, dan terlihat kk-kk aliyah dengan hati-hati dan sekuat tenaga seperti membuat border barisan karena anak-anak MI yang muslim dengan sengaja mendorong-dorong ke depan supaya bisa keluar barisan..hemm kebersamaan yang indah antara kk dan adik.
Acara
tidak hanya berhenti sampai disitu, kami diperlihatkan “Pohon Apresiasi” yang
sejak tadi tertutup oleh kain hijau, wahhhh…. Laksana sakura yang
indah…daun-daun putih diselingi dengan bintang-bintang berkelipan yang berasal
dari kertas origami yang telah tertulis tangan berbagai macam ungkapan untuk
guru-guru dari seluruh siswa.
Dan
acara ini diakhiri dengan penampilan cantik siswa dari MTs. Persembahan lagu
yang diiringi dengan biola dan piano. Laskar pelangi menjadi penutup
persempahan ini, tanpa ada cela atau not not yang terbalik, penampilan mereka
perfect, cantikkk !
Rasanya
aq sudah mulai lapar, maklum tadi pagi belum sarapan dan ka rosta sempat
sedikit bercanda mengingatkan teman-teman untuk tidak makan banyak-banyak
karena nanti pasti ada kejutan. Dan benar saja kami di giring ke auditorium
madrasah yang disulap menjadi ruang makan, di dalamnya sudah tersaji berbagai
macam pilihan makanan daerah. Dilayani oleh bunda-bunda yang cantik dan ramah!
kapan lagii..hihi
Aq
mencoba mengamati setiap makanan yang aq coba, makanan yang aq makan sendiri
ataupun ikut mencicipi makanan teman. Di sebelah kanan saat aq masuk ke ruangan
sudah tersaji berbagai pilihan minuman dan buah-buahan, ada cocktail, lemon
tea, squash, teh, kopi, buah anggur, melon dll. Lalu melirik ke sebelah kiri,
sudah berjejer aneka makanan, yang pertama adalah berbagai pilihan kue
tradisional maupun non tradisional, ada kue talam dengan dua macam pilihan
rasa, kue lapis, kue cempedak goreng, blackforrest, kue cake keju, klappertart
dll. Bergeser ke kanan ada Mama Nasya dan Mama Shofi yang menggelar sajiannya
yaitu mie tekwan Yang ternyata resep itu datang sendiri dari mama Nasya yang
memang asli berasal dari Palembang. Lezattnya… ada lagi siomay yang gak
ketinggalan lezatnyaa…
Kemudian
aq lihat di barisan paling depan sudah berjejer nasi tumpeng dengan empat
gunungan, masing-masing satuan pendidikan berhak memiliki nasi tumpeng tersebut
dengan berbagai macam pilihan lauknya. Dan saat itu yang qu ambil adalah aneka
lauk yang tersaji, lezatossss…. Perfect!
Alhamdulillah,,,Segala
Puji bagi Allah. “Ya Allah berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami
dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka”. Semoga ini menjadi ridha bagi
seluruh orang tua dan murid-murid Madrasah Istiqlal. aamiin.
Hati
senang, perut kenyang. Hihihi, kami kembali ke satuan kerja masing-masing,
sejenak kami beristirahat di kantor guru sambil berkomentar tentang setiap
kejadian yang telah berlangsung, lagi asik-asiknya bercanda dengan sesame rekan
guru, tiba-tiba anak-anak kelas III berhamburan masuk ke kantor sambil
memberikan kenang-kenangan kepada semua guru berupa gelas yang sudah tertera
nama guru masing-masing, dan aq beruntung kali ini diberikan langsung oleh
ananda Fauzan (siswa kelas III), terimakasih sayang… oya ada yang kurang deh,
Umi Rien gak ikutan acara ini, karena lepas tugas upacara langsung ke Dokter
untuk check up penyakitnya yang perlu disembuhkan.
Setelah
beristirahat sejenak, ada informasi bahwa akan ada acara selanjutnya di koridor
MI bersama dengan orang tua dan anak-anak, namun sebelum aq bergabung dengan
anak-anak di koridor, aq dan pak Sentioko selaku wali kelas 2 B (Masjid Quba),
dipanggil untuk ke kelas, dan ternyata mereka memberi surprise, taraaaa…..
selamat hari guru bu eka dan pak yoko… ucap salah satu bunda dan diikuti
anak-anak, wahh ternyata mereka telah membuat sebuah tulisan ungkapan serta
ucapan hari guru yang ditujukan kepada aq dan pak yoko di dua lembar kertas
karton yang sudah ditempel di papan tulis. Terharunya aq, kupeluk mereka
bersamaan dan kami berfoto bersama yang langsung dibidik oleh bunda yang sejak
tadi menggantikan kami untuk menjaga anak-anaknya. (spesial untuk hari ini
tugas wali kelas berpindah ke parents class of 2A) hihihi……
Kejutan
tidak berhenti sampai di sini, saat kami berkumpul di koridor Madrasah
Ibtidaiyah untuk merayakan hari ulang tahun guru nasional bersama dengan
anak-anak dan orang tua. Seperti biasa kami berkumpul, bapak ibu guru juga
sibuk mengkondisikan anak-anak untuk duduk lebih tenang dan nyaman, namun
keriuhan terjadi di sana-sini, sedari tadi tidak juga selesai mengatur posisi
duduk, aq pun merasa sedikit kesal melihat salah satu siswi muslimah yang malah
bercanda main gendong-gendongan bersama temannya, aneh… tapi aq tetap masuk
dalam skenario itu. Pak Alwi selaku Kepala Madrasah mengajak bapak ibu guru
untuk duduk di depan dan meminta aq untuk memimpin pembacaan sholawat sambil
bersalam-salaman. Tapi lagi-lagi anak-anak tidak terkondisikan dengan baik,
tiba-tiba ada keramaian dan dengan gesitnya Pak Abi berlari bahwa ternyata ada
anak murid yang terjatuh di toilet dengan luka yang berdarah-darah, riuhh
sekalii,,, Bu Fia selaku penanggung jawab UKS bergegas mengambil kotak obat dan
langsung mengatasi Nibras, anak yang
terjatuh itu. suasana kembali ditenangkan oleh Pak Alwi, tapi tiba-tiba saja
siswi muslimah berlari ke arah qu dan bilang anak-anak muslimah kelas VI
berantem, kata Pak Abi guru muslimah yang harus melerai.
Sejurus kemudian aq
berlari ke arah anak-anak muslimah yang sedang sibuk adu mulut (versi anak2)
plus nangis2annya yang bikin hati cukup deg-degan sambil memegang microphone.
Bu Yuli yang bertindak sebagai MC juga bingung menghadapi situasi yang terjadi.
Difikiranqu hanya satu, malu jika dilihat orang tua murid jika mereka berkelahi,
anehh,,brutal sekali,,,aq mencoba menenangkan Zahra yang masih dalam suasana
marahnya, baru kali itu aq lihat anak-anak muslimah yang didominasi anak-anak
kelas VI itu bertengkar hebat. Benar saja orang tua murid satu persatu masuk ke
koridor dan mereka hanya menonton peristiwa yang sedang terjadi dengar fikiran
macam-macam menurutqu. Aq mencoba membawa Zahra masuk ke dalam kelas sambil
berusaha menenangkannya karena khawatir terjadi benturan fisik dengan sesama
temannya yang berperkara, tapi tiba-tiba Pak Abi menyuruh kami keluar kelas dan
membiarkan kasus itu di buka saja di depan anak-anak yang kalang kabut
menyaksikan hal yang jarang terjadi. Aq masih tetap dengan kekhawatiranqu akan
semua peristiwa ini. Aq tetap memegang erat Zahra untuk sampai di depan
anak-anak sedangkan Zahra masih sibuk mengacau keadaan dengan ungkapan
kekesalan atau penyangkalan yang dilontarkan ke Cherry (rekannya yang
bertengkar).
Saat aq masih bingung bagaimana cara menenangkan Zahra, pun
Bu Mila, Bu Leyli juga jadi ikut geram karena sikap anak-anak itu, tiba-tiba Bu
Izzul membisikan sesuatu ke aq, “liatin ajja nanti ka”.. hemm sempat terdiam
dan aq baru berfikir..Tinggg !! atau jangan-jangan ini cuma skenario mereka
ajja. Hemmm…(tarik nafas panjang…) masih berlangsung tapi aq mencoba melepas
Zahra melihat cerita selanjutnya yang sedang diikuti oleh Bu Mila dan Bu Leyli
hingga sampai klimaksnya Bu Leyli marah karena Zahra mencoba mendorong Cherry.
Dan seketika itu muncul wali murid kelas 6 bersama anak-anak kelas VI keluar
dari ruang kelas III A sambil membawa kue blackforrest dan bernyanyi diiringi
dengan slide show dari layar OHP dan suara lagu “pagiqu cerahqu”.
Lirik lagu Guruku Tersayang J
Pagiku Cerahku
Matahari bersinar
kugendong tas merahku
di pundak
Selamat pagi semua
kunantikan dirimu
di depan kelasmu
menantikan kami
Ref :
Guruku Tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku
Nyatanya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala ma'af
Kau berikan
Dan suasana di koridor seketika itu berubah menjadi
keriuhan yang penuhh dengan kegembiraan, berlangsung hampir 15 menit, anak-anak
kelas VI sibuk bersorak-sorai sambil melontarkan yel-yel yang bikin seru
kemudian potong kue yang dipimpin oleh Pak Alwi dilanjut dengan berpose bersama
sambil tetap dalam keriuhan kegembiraan bersama dengan dewan guru yang lain.
Anak-anak yang tadi mengerjai kami kemudian meminta maaf
sambil tersenyum. Bu leyli yang saat itu sempat dibuat kesal dan menguras emosi
seketika itu berubah menjadi menangis bahagia, aq bersama dengan nisa, fia, bu
Izzul, ka rosta dll.. merasa gembira terlebih aq yang masih benar-benar tidak
menyangka dengan skenario ini. nyaris sempurna adegan mereka. Kerenn…!
Hufthh…sempurna hari ini…!
Sampai jumpa di tahun berikutnya dengan kejutan yang
berbeda…
“Segala Puji bagi Allah”
Tuesday, November 25th
2014