Hari
Sumpah Pemuda jatuh pada pada tanggal 28 Oktober 2016. Sebagai pemuda Indonesia
tentunya kita harus bangga atas perjuangan para pemuda Bangsa yang membawa
Negara Indonesia menjadi bermartabat di mata dunia. Dan menjadi sebuah
kewajiban kami para pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal Jakarta untuk
menyampaikan pesan sejarah terhadap peserta didik kami.
Penanggung
jawab kegiatan tiga bulanan kali ini dipegang oleh Umi Rina, Miss Erly, Miss
Ira, Rizky dan Bu Woro Cann.. hihi. Merekalah yang merangkai kegiatan dalam
tiga bulan ini.
Pada
peringatan Hari Sumpah Pemuda, anak-anak diperkenalkan dan disuguhkan lagu-lagu
nasional yang di mainkan saat waktu istirahat di Madrasah dan ini dilakukan
rutin setiap hari sesuai dengan tema yang diangkat. Anak-anak sangattt gembira
mendengar dan menikmati lagu-lagu yang disuguhkan. Sungguh ini sangat efektif
sekali untuk menanamkan jiwa-jiwa nasionalisme dalam diri peserta didik.
Bertambah
pula rasa nasionalismenya saat latihan Pramuka di hari Rabu, peserta didik
mendapat latihan dan permainan yang berkaitan dengan Hari Sumpah pemuda.
Tibalah
kami di hari Jumat, 28 Oktober 2016 pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kegiatan ini dilaksanakan di Koridor Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal. Sebelumnya
di pagi hari kami melaksanakan senam bersama di lapangan olahraga, setelah itu
kembali ke Madrasah dilanjutkan dengan sarapan pagi. Setelah sarapan kami semua
berkumpul di koridor Madrasah.
Bapak
Amin nashrullah sebagai wakil bidang kesiswaan membuka secara resmi acara
peringatan hari sumpah pemuda. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu-lagu
kebangsaan yang dipimpin oleh Bu Woro cann…
Setelah
itu pembacaan teks sumpah pemuda oleh Rizky yang didampingi oleh Pa Amin dan
Nissa. Lengkap dengan atribut kepemudaannya. Hihihi. Anak-anak sangat antusias
dengan penampilan ini, suasanapun bertambah seru saat Ibu Yulisa sebagai Kepala
MI Istiqlal membacakan Puisi dihadapan anak-anak dengan atribut yang tidak
kalah seru dengan Rizky. Hehe
Di balik layar...
Deklarasi Sumpah Pemuda
Pembacaan puisi oleh Ibu Yulisa
Setelah
itu, kamipun diajak untuk serius mendengarkan penjelasan sejarah Sumpah Pemuda
secara singkat yang disampaikan oleh Miss Erly.
Berikut
sejarah Sumpah Pemuda :
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita
berdirinya negara Indonesia.
Yang
dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1]
yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia
(Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air
Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa
Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap
"perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam
segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah
"Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut,
melainkan diberikan setelahnya.[2]
Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum
pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda[3].
Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Rumusan
Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad
Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario
tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada
Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya
mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang
kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut,
kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. [4]
Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan
panjang-lebar oleh Yamin.[5]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
Tentu
hal ini menjadi informasi yang sangat berharga bagi teman-teman. Setelah
sama-sama merayakan peringatan hari sumpah pemuda ini, kami semua mengganti
kostum olahraga dengan seragam hari jumat dan masuk ke kelas masing-masing
untuk menonton tayangan film tentang sumpah pemuda lalu dilanjutkan dengan
merefleksikannya melalui tulisan di karton yang sudah dibagikan.
Alhasil
sepanjang dinding Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal banyak karton tulisan Sumpah
Pemuda dari anak-anak. Good job teman-teman…
Friday, October 28th
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar