Seperti rencana tadi malam yang
heboh melalui pesan Whatsapp grup “Sahabat Istiqlal”. Aq bersiap-siap
untuk ikut jalan ke Monas (Monumen Nasional) Jakarta Pusat yang kebetulan
lokasinya berdekatan dengan Masjid Istiqlal. Tepat pada hari ini juga adalah hari dimana Bapak Jokowi
dilantik menjadi Presiden Indonesia. Sebetulnya bukan itu sih tujuan utama qu.
aq dan teman-teman hanya ingin beli es doger. Upzzz… hahaha. gak juga lah!. Kami
mau tau situasi yang ada saja dengan berita di sana-sini yang hebohhh..
misalnya soal kedatangan band dari luar negeri lah, makan gratis lah,
arak-arakan presiden lah, de el el. Kelihatannya seru…
Akhirnya dengan segala
lobi-lobi yang ada. Umi Rienn, Aq, Rizky
dan Pa Jaja yang ikutan melipir ke Monas. Kebetulan warna baju aq sama dengan
Rizki orange costume. Haha.
Wihhh baru keluar pintu Masjid
Istiqlal dari pintu yang dekat Pertamina ajja udahh ramee bingittz..halte dan
trotoar jalan disulap jadi tempat parkir dadakan, roda dua kek, roda empat
kek, roda tiga juga ada. Hufthh. Kayaknya tukang parkir gak akan
membiarkan lahan kosong melompong begitu saja tanpa menyulapnya jadi
pundi-pundi uang. Hadehhh
Macett,,,! udah pastiii. Mau masuk
ke gerbang Monas ajja kudu ngantri dan berbaris-baris. Walahh kayak mau
ngantri sembako ajja..hemmm suasana sore yang masih cukup terik, kami berjalan
menyusuri lingkaran Monas sambil mengabsen acara di setiap sudut Monas. Ada 2
panggung musik, yang pasti panggung utama adalah poros berkumpulnya massa untuk
acara inti. Lalu kami menuju ke gerobak-gerobak makanan yang sedang berbaris
rapi dan ada stiker gratisnya, sebetulnya kami udah tau info dari walimurid di
Madrasah tadi soal keriuhan makan gratis yang sudah dimulai sekitar pukul 11.00
wib, kebetulan salah satu walimurid kami adalah pegawai Kementerian Agama yang
kantornya dekat dengan Monas, jadi wajar kalo sore ini sisanya tinggal
gerobaknya doank, ada sekitar 20 gerobak makanan yang berjejer di sana.
Hemm…ternyata hanya dengan beberapa puluh gerobak saja mampu membuat issue
yang beredar sengit bukan main di media. Ckckck….
Kami beralih ke dagangan yang
digelar oleh para pengais rezeki, lihat sana lihat sini persis pasar malem di
sore hari. Tanpa sengaja saat aq lihat-lihat boneka, ada seorang ibu-ibu dengan
dua orang anak, yang satu digendong dan yang satu memegang tangan ibunya dengan
wajah yang memelas. Ibu itu mendekatiqu
sambil minta dibayarkan boneka anaknya, entah aq mengerti atau tidak maksud dia
tapi terlepas dari maksudnya apa, aq memberikan sejumlah uang lalu tiba-tiba
dia memanggil dan memberi aq boneka kecil. Hehe…
Btw sudah jam empat lewat nihh tapi
katanya Presiden mau ke sini… di announce mulu sama MC nya kalo Presiden
mau datang tapi otw.otw.. hadehh
Sore hari yang semakin ramai dan
teduh,, akhirnya kami cukupkan saja perjalanan ini, disepanjang perjalanan
masih ramai dengan orang-orang yang ingin menikmati “Pesta Rakyat” katanya!.
Sesekali berhenti untuk beli makanan kecil, cimol. Haha favorit banget walaupun
rasanya biasa ajja, maklum tukang jualan kan beda-beda. Lalu kami berhenti
untuk menikmati es doger yang cukup menyegarkan di pinggir jalan Monas sambil
sejenak istirahat (lumayan jalan kayak jogging sore. Haha).
Setelah menikmati es doger yang
manis-manis gimana gitu,,, kami melanjutkan perjalanan pulang kembali ke
Istiqlal terlebih dahulu melalui jalan belakang, Ragusa dan sekitarnya.
Terlihat dari kejauhan Stasiun Juanda yang penuh dengan manusia-manusia yang
hendak naik dan turun kereta, jangankan sampai Stasiun, baru sampe jembatan penyeberangan
Stasiun Juanda ajja udah ngantri, mirip kayak ngantri di ATM, satu-satu
jalannya.. Fuihhh mantap dahh efeknya.
Dan akhirnya kami kembali ke
Madrasah dengan rasa tenggorokan yang manis karena habis minum es doger.
Hehehe. Cukup tau ajja sih aq untuk sejarah Bangsa Indonesia hari ini. yang
pasti masih sama dengan tahun-tahun yang lalu, kami tunggu undangan Pak
Presiden di Istana Negara ya pak.
Kira-kira masih ada gak ya Perayaan
Hari Besar Islam di masanya nanti?
Qt tunggu saja
!!!
Monday, October 20ty 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar