Dalam kehidupan tak mungkin bila kita menjalaninya
sendiri, karena manusia adalah makhluk sosial yang butuh teman dalam pergaulan.
Termasuk aku, “temanmu, bahagiamu” sepertinya cocok dengan rasa saat ini,
kurang lebih dua tahun berteman dan bersahabat dengan satu nama yang sering aku
sebut yaitu Nissa, partner ngajar, partner jalan, partner kondangan, partner galau,
partner nonton, partner makan, ahhh… banyak lah. Baru kali ini nangis-nangisan
gegara sesuatu yang aku sendiri lucu kalo inget itu semua.
Hemmm… mungkin bisa diibaratkan dengan sebuah
hubungan dengan kekasih kali yahh, saat dititik kebosanan kemudian ada hal
kecil yang bikin tersinggung meskipun itu tidak serius dikatakan tapi bisa
menjadi besar dan masuk ke hati, cieee…hahaha, wong sedih koq di ciye
in…hadehhh
Yahh…lagi-lagi meskipun aku yang merasa
tersinggung tapi aku jadi inget dahulu saat rapuh selalu bersamanya, hazikkkk….
Hahaha, suatu hari tetiba aku pulang dari puncak Bogor mampir kerumahnya kan
terus nangis-nangis sampai lelah ketiduran di kamarnya, pas bangun diajak makan
pisang cokelat lumer dan martabak telor (sumpah enak banget, mungkin abis nangis
terus tidur dan laper kali yahh) lalu pulang-pulang dipinjemin buku kayak “la
tahzan” gitu. Ya Allah…. “Temanmu, bahagiamu”, gak mau deh sia-siakan makhluk
yang seperti ini, kelakpun diakhirat kita juga akan dikumpulkan dengan
orang-orang yang semasa hidup menjadi sahabat kita, sahabat yang tidak hanya
mengajak dalam keglamouran dunia tetapi juga untuk akhirat. Deuhhh….jadi
syedihhh….
Hari itu,,, aku beteeee bangett di sekolah,
efek tersinggung ucapan pagi tadi jadi jalanin hari juga gaenak, ditambah
wakasisss baru yang negor mulu soal kesiapan macem-macem kemarin meskipun
sebenarnya dia ingin bantu aku, meskipun dia tegor dengan candaan, senyuman dan
menawarkan bantuan, dia ingin dekat dengan aku dan Nissa tapi aku bete kalo ditegor.
Ahhhh….aku ini masih aja belum dewasa. udah gitu aku bete juga sama Nissa tapi
aku tau bahwa aku gak akan membiarkan kondisi ini terus begini, lagi-lagi Miss
Woro sang psikiater jadi tempat curhatanku, hehehe
Beliau benar-benar dokter segala situasi,
urusan cinta, keluarga, sahabat mampu dia arahkan dengan baik. Ahhh… love you
Bu Woro Armayanti….., dari beliaulah akhirnya Aku dan Nissa baikkan lagi.
Tetiba selesai rapat Nissa mendekat dan terus mendekat, merengek, meminta
penjelasan, persetujuan, pelukan, baikkan, tertawa, nangis-nangisan. Ahhhh….
Tersentuh, bertambah lucu saat wakasisss iseng godain kita dengan segala
candaannya. Hehehe. Teh pucuk lahh, es milo lahh… haha, joke joke yang sering terlontar saat aku merasa salah atau
disalahkan. Hahaha. Memang cuma air mata yang menggambarkan secara jelas
perasaan seseorang dan aku adalah salah satunya.
Beruntungnya memang sebetulnya hari ini adalah
jadwal Aku dan Nissa hangout, hampir
aja gajadi karena bete tapi setelah baikkan akhirnya kami jadi otw. Hehe.
Emang sengaja nyempetin waktu satu hari dalam
seminggu buat hangout bareng,
tujuannya ya berbagi cerita, rasa, pengalaman dan motivasi coz kalo di kantor
rasanya gak cukup buat ngobrol berdua kek gini.
Café rerotian yang berada di jalan pramuka
menjadi tujuan kami kali ini, hemm yummy,, karena judulnya aja rerotian, jadi
yang kami pesan adalah roti, aku pesan roti yang manis sedangkan Nissa yang
gurih. Hihi, dan yang paling menggugah selera ku adalah es wedang jahenya itu
lohhh seger banget, menghangatkan rasa di badan dan di hati. Aihhhh…
Menjelang pukul lima sore kami pulang….
Terimakasih Ya Allah untuk cerita indah hari ini.
Temanmu, Bahagiamu ^0^
Rerotian
Selasa, 06
september 2016
Keesokan
harinya,,, ada pemandangan aneh pada wajah kami berdua. Mata sebelah kananku ada garis darah berwarna merah segar,
terlihat seram sihh, anak-anak muridku saja sampai heran dan bertanya-tanya
dengan keadaan mata aku setiap aku masuk kelas untuk mengajar, tapi aku dengan
santai menjawab kekhawatiran mereka dengan santai. Meskipun awalnya aku juga
sedikit was-was dengan kondisi mataku, setelah aku cari informasi dan
bertanya-tanya soal ini ternyata aku tau sebab-sebabnya, salah satu indikasinya
adalah karena ada tekanan kencang dan terus-menerus seperti batuk yang kuat dan
terus-menerus sehingga membutuhkan tekanan, nahh itu salah satu penyebabnya dan
aku mengalaminya, menurut informasi bercak garis merah pada mata akan hilang
sekitar seminggu atau dua minggu, cukup dengan pengobatan tetes mata saja.
Hemmm, baiklah… tugasku sekarang hanya membuat orang di sekelilingku tidak
panik saat melihat mataku.
Sementara itu, dihari yang sama, Nissa juga aneh dengan
mukanya yang tiba-tiba banyak jerawatnya di pipi sebelah kiri, hemm… mungkin
sedang perawatan tapi lucunya keadaan tersebut datangnya bersamaan dengan mata
merahku… Aahhhh so sweet…hihihi
Mata
merah // Pipi jerawatan
Rabu,
07 September 2016
Padahal
cuma aku dan Nissa yang janjian pulang sekolah mau hang out, tapinya wakasis mau ikut, yodah gpp jadi tambah seru and
yang pasti mau jadi tebengan Nissa yang gamao pake helmet kalo jalan sama aku.
Huhu
Selepas menjenguk Raihan Chohan (siswa kelas III) yang sedang
sakit, kami menuju ke ropisbak yang berdampingan dengan bakso kangen namanya di
daerah Rawamangun dan kami memilih menu bakso kangen karena lebih menggugah
apalagi abis bergulat dengan kegiatan yang cukup melelahkan.
Bakso Kangen
Jumat, 22
September 2016
Situasi
di madrasah saat ini sedang penuh dengan cerita, pergantian kepala madrasah
baru, pelantikan, serah terima jabatan dll yang kesemuanya itu memberi dampak
terhadap situasi di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal khususnya. Tentu bukan dampak
negatif yang aku bahas kali ini melainkan proses adaptasi terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi baik dari segi professional kerja sebagai pendidik sampai ikatan emosional dan
sosial terhadap sesama pendidik.
Yahh…semua itu kami jalani dengan suka cita dan seperti biasa
hari Rabu setelah kegiatan pramuka ceria aku bisa langsung teng go pulang jam 15.00 wib. Sore ini aku
dan Nissa sepakat hangout sebelum
pulang ke rumah, bukan lagi soal makanannya tapi lebih kepada kualitas
pertemuan. Asikk..^-^
Sore ini bener-bener inspirasi bangett, bisa saling tukar
pikiran soal kerjaan, soal hubungan sesama partner
ngajar, soal fashion sampe soal
laki-laki masa depan, aihh… lagi konsultasi nih sama dokter cinta. Hihihi
Sadar sihhh,,, kami bukan lagi anak kecil atau remaja sekalipun
kadang masih sering berlaga seperti remaja. Hehehe. Soal cinta jadi topik
menarik yang selalu kami bahas, lagi-lagi pelajaran kali ini adalah pola
komunikasi efektif terhadap laki-laki, ciyeee..
Yup,, gak cuma teori doang koq, ternyata semua teori yang
Nissa share ke aku sangat bermanfaat, thanks ya Nis, aku bukan lagi perempuan
yang gampang baperrrrrrrr sama cowo. Aku bukan lagi perempuan yang engga tegas
dengan situasi. Yeayy…
Perbincangan kami selesai dalam kurang lebih satu jam, dan
akhirnya kami sepakat pulang bareng tapi sebelumnya kami mampir ke Masjid
salemba untuk sholat Maghrib. Tetiba pas pulang kami dikasih makanan peyek sama
ibu-ibu di masjid, hihi. Niat mau beli malah dikasih, mungkin si Ibu mau
berbagi kali yah.
Malem kamis yang menyenangkan….
Lawson
Rabu, 05 Oktober
2016
Sudah
menjadi rutinitas madame woro (salah satu sahabat guru di MI Istiqlal) yang
setiap bulan sekali pulang ke kampung suaminya di Jogja, dan seperti biasa
beberapa rekan guru banyak yang menitipkan barang atau sesuatu yang dibeli dari
Jogja, seperti halnya aku, aku sering titip belanja seperti batik, jamu ratus,
sendok garpu dari kayu dan bahkan gelang serta cincin dari kayu, seneng ajaa
punya barang dari kayu tersebut.
Sepulang dari Jogja, madame woro menepati janjinya membelikan
aku gelang dan cincin dari kayu, ternyata dia tidak hanya membeli satu cincin
tetapi tiga cincin sekaligus yang akhirnya diperuntukan untuk Aku, Nissa dan Bu
Woro tapi sayang, yang diambil Bu Woro kebesaran, hemm.. jadilah cuma Aku dan
Nissa. Nice bangett dehhh….
Makacii Bu Woro,,,,,
Suka aja lihat ada yang melingkar di jari ^_^
Cincin dari kayu aja bahagia apalagi yang dari emas yak, dan
ikatan emasnya punya arti tertentu, hahaha
Cincin
persahabatan
Senin, 26 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar