Selamat pagi
teman-teman…
Ketemu lagi
nihhh…
Rabu ini
teman-teman MI Istiqlal punya kegiatan loh namanya Simulasi Penanggulangan
Bencana Alam bersama tim Basarnas Jakarta Pusat.
Pagi-pagi sekali
sepanjang koridor MI Istiqlal sudah ramai sekali dengan suara musik Lagu
“Jagalah Bumi” dari Band Kotak, Kemudian “Pemandangan” dari Penyanyi Tasya.
Anak-anak sangat senang mengikuti lagu-lagu ini.
Nahh,, lagunya
aja udah tentang Bumi, hari ini pun kita mau belajar tentang simulasi bencana
alam.
Sebelumnya
peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 terdiri dari peserta didik
kelas 1 sampai 3 di sesi pertama mereka menerima materi tentang praktek
pertolongan pertama pada kecelakaan di Koridor MI Istiqlal dan sesi kedua baru
mendengarkan informasi serta teori tentang penanggulangan bencana di Auditorium
Madrasah Istiqlal. Sementara untuk kelompok 2 terdiri dari peserta didik kelas
4 sampai 6 dengan jadwal sebaliknya.
Pada kesempatan
ini aq mendampingi kelas rendah, jadi kegiatan pertama adalah praktek
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Mula-mula kakak
dari Basarnas ini menjelaskan tentang benda yang mereka bawa yaitu tas medis
yang berisi bermacam-macam alat. Kemudian memperagakan jika terjadi luka di
tangan atau di kaki contohnya, jika terjadi luka seperti ini maka luka ditutup
pakai perban atau air. Luka dipegang, tekan dan tinggikan posisinya pada bagian
yang luka. Nah untuk menutup luka biasanya menggunakan kain mitela. Ketika
terjadi luka pada tangan misalnya, nadi ditahan, mitela di atas luka dan
diputar untuk menahan luka. Jika lukanya terdapat di kepala, maka rambutnya
dipotong terlebih dahulu biar terlihat lukanya. Btw ada rumusnya ni temans,
kalo yang luka tangan : tutup, tekan, tinggikan (3T). dan jika yang luka adalah
kepala : tutup, tekan (2T)
Sekarang jika
luka tersebut berupa tusukan yang menancap maka jangan merubah bentuk luka yang
sudah tertancap, karena akan merusak sel yang memang sudah rusak.
Lalu bagaimana
cara menangani mimisan yaitu dengan tutup hidung lalu dangakkan ke atas,
kemudian jika luka di mata yang harus dilakukan adalah menenangkan korban
terlebih dahulu, jika mata yang satu terluka maka maya yang satunya lagi diusahakan
jangan sampai merem dan jangan merubah posisi.
Setelah tanya
jawab yang berlangsung dengan praktek, kami lanjutkan dengan praktek membawa
korban dengan tandu. Ada yang perlu kita ketahui tentang tandu, ketika mau
angkat korban ada sela alami manusia yang biasa digunakan saat mengangkat
korban ke tandu yaitu leher, pinggang, dengkul dan diangkat oleh 3 orang
dewasa.
Alhamdulillah
untuk praktek pertolongan pertamanya sudah selesai, kamipun melanjutkan
kegiatan di sesi kedua yaitu presentasi materi di Auditorium Madrasah Istiqlal.
Waktupun
menunjukkan pukul 12.00 wib, saatnya kami beristirahat, sholat dan makan siang.
Setelah itu kegiatan kami lanjutkan dengan simulasi penanggulangan bencana alam
yang kali ini dipraktekkan adalah gempa bumi. Sebelumnya kami guru-guru
dikumpulkan terlebih dahulu oleh kakak-kakak dari Basarnas untuk breafing. Setelah itu sesuai dengan
tugasnnya masing-masing kami masuk kelas, ketika ada aba-aba berupa peluit dari
kakaknya, kami yang di kelas memperagakan posisi ketika terjadi gempa bumi
yaitu dengan mengumpat di tempat yang aman. Seru deh lihat anak-anak yang
dengan serunya memperagakan, ada yang di kolong meja, kolong bangku dll. Lalu
kemudian langkah selanjutnya harus tenang dan berjalan keluar sambil menutupi
kepala dengan sesuatu agar terhindar dari reruntuhan.
Kamipun keluar
halaman Masjid, sementara ada pula yang berperan sebagai tim penyelamat bagi
orang-orang yang tertinggal di tempat kejadian perkara, wahhh pokoknya seru
banget deh, anak-anak sepertinya sangat menikmati pembelajaran ini. terimakasih
ya kakak-kakak dari Basarnas Jakarta Pusat. Semoga berkenan.
Wednesday, April
26th 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar