Jatuh cinta sejak
pandangan pertama di Sekolah ini.
Entah
mengawalinya dengan kata-kata apa, aq bingung namun yang pasti ada rasa bangga,
salut, haru, takzim, hormat, bahagia saat bisa bersilaturrahim untuk studi
banding tahfidz di SDIT Insan Mandiri Jakarta.
Saat kami tiba,
gerbang sekolahnya seakan mengucapkan salam penghormatan selamat datang kepada
kami, apalagi saat memasuki lorong sekolah yang mirip dengan sekolah kami di MI
Istiqlal, serasa kembali ke rumah. hemm ^0^
Belajar Qur’an
dengan menyenangkan!. Itu adalah mottonya. Ternyata sekolah mereka menerapkan
metode belajar Qur’an “Wafa” yang berasal dari Surabaya. Secara singkat mereka
memperkenalkan metode ini dengan sangat menyenangkan. Selebihnya adalah sesi
tanya jawab, sharing informasi dan
terjun ke lapangan melihat proses kegiatan belajarnya.
Bapak DR. H.
Karim Santoso, S.Pd. M.Si adalah Direktur SDIT Insan Mandiri yang begitu
tawadhu dengan segala kelebihannya, bahagia banget bisa kenal dengan orang
hebat seperti Pak Karim ini. sosok yang agamis, tenang, rendah hati dan
tawadhu. Sepertinya mengalir pada diri siswa-siswinya. Jelass karena nuansa
yang terbangun di sekolah ini adalah kedamaian, sayang teman. Tak hanya
terlihat dari muridnya saja melainkan gurunya juga.
Tak terasa
perbincangan hangat ini begitu panjang dan waktu menunjukkan pukul 12.00 wib
untuk sholat Zuhur. Kamipun melaksanakan Sholat Zuhur di Masjid sekolah lalu
menyantap makan siang yang sudah disediakan. Nikmat sekali…
Tak berhenti
sampai disitu, kebaikannya benar-benar mengalir, kami dipersilakan mengambil
minuman botol atau kaleng yang tersedia di Kulkas Sekolah. Bahkan saat kami
pulang pun kami masih tetap di oleh-olehkan minuman botol sampai satu kantong
besar. Subhanallah Pa Karim… serasa lagi berkunjung ke rumah sodara yak. Hehehe
Sayangnya
Direktur Madrasah Istiqlal tidak bisa hadir pada hari ini, padahal mereka
sangat mengharapkan sekali bisa silaturrahim dengan beliau. Namun semoga
silaturrahim ini membawa keberkahan. Aamiin…
Wednesday, April
05th 2017
Studi banding
tahfidz yang ketiga adalah di SD Azhari Islami School, Cilandak, Pasar Minggu.
Meski kali ini aq gak ikut karena ada satu dan lain hal tetapi kami punya
kesimpulan dari kunjungan studi banding tahfidz ini yaitu :
1.
Jumlah guru 10 orang
2.
Jumlah murid 150 orang
3.
Satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok.
Yang lebih cepat hafal dan lambat
4.
Metode pembelajaran talaqi kelas 1-3
bil ghaib tanpa membuka Al-Qur’an dan 4-6 dengan membuka Al-Qur’an
5.
Waktu pembelajaran 90 menit ini diatur
oleh guru tahfidz jam pagi 07.30 – 08.30 dan 08.30 – 09.30 lalu 30 menit di
siang hari jam 13.00 – 13.30
6.
Murajaah pagi perkelas jam 07.15 –
07.30
7.
Menghafal sesuai surat 9-10 baris atau
dibagi 2
8.
Muroja’ah di rumah dengan menyetel
kaset sesuai dengan surat yang dihafal
9.
Target hafalan 18 juz dengan
perincian: Kelas 1 Juz 30, Kelas 2 Juz 29-28, Kelas 3 Juz 27-26-25, Kelas 4 Juz
24-23-22-21, Kelas 5 Juz 20-19-18-17 dan Kelas 6 Juz 16-15-14-13.
Demikian
informasi yang bisa kami simpulkan dalam kegiatan studi banding tahfidz di SD
Azhari Islamic School. Semoga bisa menjadi masukan cerdas untuk program kami di
MI Istiqlal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar