Brio merah Umi Rien hari ini akan diantar oleh petugas
dari dealer mobil Honda ke Masjid Istiqlal, sudah pasti deg-degan and seneng
donk, secara mobil baru Brio merahnya udah ready
lebih cepat dari waktu yang sudah direncanakan. Hari ini pula Umi Rien mengajak
aku untuk test drive ke Pandeglang, Serang Banten sekaligus menjemput Ayah
(Suami Umi) yang bekerja disana.
Ba’da Sholat Ashar kami berangkat. Brio merahnya sudah
terparkir di halaman pintu As-Salam, dari kejauhan pantulan warna merahnya sangat
mencolok namun tetap terkesan elegan dengan desain yang mewah. Awalnya Umi
benar-benar berniat mengendarai mobilnya sendiri tapi pada akhirnya dia
mengajak Om May untuk ikut ke Pandeglang, maklumlah masih ngeri-ngeri gimana
gitu.
Alhasil hanya kurang dari satu jam Umi mengendarai mobil
barunya, dengan perlahan dan hati-hati kami berangkat, baru seperempat jalan
menuju kantor Om May tiba-tiba spion mobilnya menabrak angkot yang sedang
berhenti, ya ampyunnn umiii...hehehe
Tiba di kantor Om May, kamipun segera merubah posisi. Om
May mulai memegang kendali untuk mengendarai Brio merah menuju Pandeglang. Wahh
kami melakukan liburan bersama lagi nih, bedanya ini hanya beberapa orang
karena Brio merahpun hanya bisa mengangkut untuk empat orang dan tergolong
mobil dengan ukuran kecil, karena hal itu juga Om May terkadang bercandain umi
dengan sindiran kalo mobil barunya memiliki tubuh kecil. Hihi
Menjelang Maghrib kami mampir di RM. Pegagan Tanggerang
untuk menikmati Ikan pindang patin yang sangat lezat itu. Benar saja saat kuah
pindangnya mengepul selera makanku jadi meningkat, kali ini aku melengkapinya
dengan nasi karena tidak pas kalau hanya makan ikannya saja. Ikan Pindang
Patinnya pun dilengkapi dengan sambal mangga yang asam dan segar serta daun
kemangi yang wangi... ahhhh jadi mau makan lagi. Kebetulan hari ini Umi sedang
berpuasa jadi Umi makan setelah adzan Maghrib berkumandang. Selamat berbuka
puasa umi... Selamat menikmati hidangan Ikan Pindang Patin rekomendasinya yang
lezat itu umi... hehehe.
Setelah lahap menyantap
makanan yang lezat itu kami segera menuju Pom Bensin untuk mengisi bensin mobil
sementara aku dan umi sholat Maghrib di Mushola, setelah itu kami melanjutkan
perjalanan malam ini menuju Pandeglang. Sepanjang jalan kami saling berbincang
meski terkadang aku memperhatikan suasana samping kanan dan kiri jalan melalui
jendela dan tahukah teman-teman bahwa aku menemui pemandangan aneh dan
mengejutkan, ini adalah pengalaman pertama aku melihat pencurian secara
terang-terangan tepatnya di daerah sepanjang jalan Tanah Tinggi Tanggerang
dekat Pasar Induk Tanggerang, ada banyak “bajing loncat” yang mencuri
sayur-mayur secara gerombolan pada truk-truk pembawa sayuran yang sudah di
paketkan dengan sangat rapat dan siap didistribusikan di Pasar Induk.
MasyaAllah gak habis fikir aku melihat pemandangan yang tidak mengenakan
seperti itu, terbayang segala hal yang terkait dengan perilaku mereka.
Memilukan…aku benar-benar melihat mereka mencuri dengan sangat terang-terangan
dari dalam melalui jendela kaca mobil. Fuhhh…. Potret Indonesia yang sangat
menyedihkan!
Malam itu aku telah
diperlihatkan satu peristiwa yang membuat aku harus lebih bersyukur dengan
segala hal yang aku miliki. Btw mobil kami terus melaju, kami sudah masuk
kawasan Pandeglang melewati UIN Serang, Pasar Badak Pandeglang dan Alun-alun
Pandeglang. Ada hal menarik yang aku lihat saat melewati sebuah rumah makan yaitu makanan khas Pandeglang yaitu Sate Bandeng. Wahh..menurut
penjelasan Umi Rien yang dimaksud Sate Bandeng adalah sate yang dibuat dengan proses
pertama daging dan tulang ikan bandeng dikeluarkan terlebih dahulu melalui mulut ikan, kemudian daging ikan tersebut diramu
dan diberikan bumbu racik setelah itu dimasukkan kembali ke ikan bandeng
tersebut melalui mulutnya dan ditusuk seperti sate. ^-^
Menjelang malam kami
tiba di kediaman kakaknya Ayah, uhh senangnya bisa ketemu juga dengan Cleo si
kucing anggora cowo dan Cleny si kucing anggora cewe yang lincah bingitt. Ternyata Cleny ini ibunya Nunu, kucing
kecil yang dikasih ke Om May untuk dipelihara, pantas saja saat diperlihatkan
Nunu melalui handphone Om May tetiba Cleny bersikap seperti melihat sosok yang
dia kenal, di endusnya gambar tersebut. Hihihi lucu yah, kucing aja bisa punya
naluri keibuan. Apalagi manusia. Subhanallah
(Cleny)
Kami berbincang cukup
lama di rumah Kakaknya Ayah, kemudian beberapa jam kemudian kami pamit menuju
Balaraja ke kediaman Bapaknya Umi Rien untuk silaturahmi dan beristirahat
sejenak… Hoammmm ngantuknyaa…
Jam 03.00 wib kami
bangun dan langsung makan bersama. Hihihi, kebetulan hari ini adalah hari
pertama 1 Rajab, aku dan umi berencana untuk puasa sunah jadi sekalian sahur
deh, Ya Allah suasananya mirip bulan Ramadhan, ramai, syahdu dan sangat
kekeluargaan. Setelah kami menyantap sarapan subuh. Hehe kami segera menuju
Jakarta. Kami mampir di rumah kalideres untuk istirahat sebentar sebelum
bertugas kembali ke Istiqlal pada jam 08.00 pagi.
Alhamdulillah…perjalanan
singkat yang menyenangkan…
Friday, April
08th 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar