Seperti
yang sudah kami sepakati, hari ini aku janji bertemu someone untuk pergi
bersama pada acara MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia) Cabang Jakarta Selatan 2015
yang diselenggarakan di Bogor. Jawa – Barat.
Stasiun
Lenteng Agung menjadi meeting point
kami, meski hampir satu jam lebih aku menunggu kehadirannya disaat sudah tiba
di stasiun, katanya ada urusan yang harus diselesaikan dahulu. Aihhh setia
banget hanya untuk menunggu matahari. Hahaha. Sebetulnya aku agak khawatir sih
saat menunggu di stasiun karena gak biasa duduk sendiri dan tetiba saja ada
laki-laki yang menghampiri meski beralasan menanyakan sesuatu tetap saja aku
merasa was-was. Ahhh sudah sore. Alhamdulillah handphone ku berbunyi, ternyata kamu sudah sampai. Aku segera
menemuimu honey…
Dan
perjalanan dimulai. Kami melipir dulu ke rumah Ciganjur sekedar menyiapkan
barang yang perlu dibawa buat kamu setelah itu perjalanan kami lanjutkan.
Ternyata kami tidak hanya berdua karena di satu titik kami bertemu dengan
sahabat-sahabat yang lain tentunya
bareng ketua cabang PMII Jakarta Selatan juga. Oke lanjut yuk… kamipun
berangkat secara konvoi roda dua sekitar jam setengah lima sore.
Perjalanan
ini sangat menyenangkan, keadaan jalan raya yang tidak terlalu macet, cuaca
yang masih bisa diajak kerjasama dan keseruan bersama dengan sahabat-sahabat
yang lain. Aku merasakan kenyamanan itu saat bersamanya pula. Meskipun dititik
akhir perjalanan pergi sempat terlibat konflik dan sesuatu hal dengan dirinya
(Ahhhh….sedihhh, kesal, kecewa dan bertanya2 kalo diceritain !?) #JANGAN
LANGSUNG TARIK KESIMPULAN CANTIK!. OCHE
Langit
mulai gelap dan malampun menyapa disambut dengan dinginnya cuaca puncak..
Bbrrrrrrrr…… berharap akan indah malam ini.
Kedatangan
kami disambut dengan suasana MAPABA yang kurindukan meski zaman dan rasa sudah
berbeda, mungkin bagi dirinya ini adalah hal yang sangatt menyenangkan dan
tempat untuk bebas berekspresi. Baiklah… aku mencoba melihat situasi wajar
tersebut meski kadang penyakit cemburu datang di sana sini.
Senangnya
bisa silaturahim dengan adik-adik junior dari beberapa kampus lain di Jakarta
Selatan. Malam ini materi yang disajikan cukup padat, aku sempat ditawarkan untuk
mengisi materi tentang ke KOPRI an tapi aku menolak, rasanya aku enggan
lagipula sudah ada Hajar (ketua KOPRI Jakarta Selatan) yang masih menjabat saat
ini untuk mengisi materi tersebut.
Ada
hal yang lebih penting dari itu, sebenarnya aku pun tak ingin berfikir lebih
rumit tentang hubunganku dengan someone
yang aku rasa minggu2 ini sedikit berbeda, aku mencoba menepis semua
kemungkinan meskipun hal tersebut benar adanya. Pun aku tak berniat mencari tau
soal masalah yang timbul diantara kami dari informasi seorang teman terdekatnya
di acara Mapaba kali ini. Aku hanya ingin bahagia menikmati malam ini, mungkin
aku bahagia tetapi dengan cara yang lain. Begitulah Allah menakdirkan.
Sepanjang
malam aku lebih banyak di kamar peserta plus
panitia, kebetulan peserta sedang materi jadi kamar bisa dengan nyaman
ditempati. Entahlah Allah merencanakan apa sehingga aku bisa berbincang dengan
salah satu rekan terdekat someone ku,
yang lebih mengetahui tentangnya daripada aku sendiri. Aku mendengarkan
beberapa hal yang mesti aku dengar meski sakit namun kucoba tahan sebisa
mungkin, hati bisa saja tersenyum munafik walaupun kenyataannya sedih tapi
mungkin fisik gak bisa dibohongi, sepanjang malam beberapa kali aku jekpot. Masuk angin sepertinya,
beruntung ada adek-adek yang care bantu
kasih obat buat aku, tapi aku merasakan kegundahan itu hingga berefek dengan
badanku. Hikhikhik. Mau nangisss Ya Allah….
Malam
ini berjalan layaknya siang hari, suasana diluar kamar ramai sekali, aku hanya
beberapa saat saja keluar dan bertemu dengannya dan lebih sering berada di
kamar. Hingga aku terlelap tidur dan bangun menjelang subuh.
Subuh
ini seharusnya indah, memang indah, yahh indah,,, hatiku kacau efek tadi malam,
udara dingin yang menusuk seakan ikut menyergapku dalam dinginnya. Baru ini
kami berkesempatan bicara berdua dikeramaian sahabat-sahabat lain yang sedang
asik juga menikmati dinginnya puncak.
Entahlah
apa yang kami bicarakan, aku tak mampu mengulang kata atau aku berusaha untuk
melupakan kata yang sempat terucap olehku dan olehnya, tidak jelas!. Hanya
kekhawatiran, kecemasan dan kekecewaan yang tersimpulkan dalam pembicaraan
kami. Meski bahagia bersamamu namun aku fikir kita belum bisa menyelesaikan
masalah ini dengan komunikasi yang baik. Meskipun doa-doa selalu kami layangkan
yang terbaik, terbaik dan terbaik… Wallahualam
Pagi
ini kami beranjak pulang. Perjalanan pulang sama menyenangkannya seperti
kemarin selama aku bersamanya semua terasa nyaman meskipun hati masih aneh
rasanya. Dalam perjalanan pulang ada hal yang membuat diriku merasa bersalah
atas sikapku yang menurutnya salah. Maafin aku karena pada akhirnya kamu gak
jadi memenuhi undangan acara pagi ini dan memilih untuk mengantarkan aku pulang
ke rumah.
Aku
sayang kamu…
Aku
cinta kamu…
Aku
rindu kamu…
Aku
berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan kedewasaanmu, apapun yang
terjadi itu adalah kehendak Allah.
Semoga
aku bisa lebih sabar. Aamiin
Saturday,
October 10th 2015th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar