Sudah
beberapa hari sejak selasa kemarin Noufal Nabigh Faizal (Siswa kelas 2 MI
Istiqlal) tidak masuk sekolah. Menurut informasi Kak Rosta selaku Wali Kelasnya
Noufal. Noufal sedang sakit yang cukup rumit aku jelaskan, Wallahu’alam
bisshawwab…
Kabar
terakhir di hari Jumat, Noufal sedang masa kritis di RS. Evasari dekat Pasar
Genjing di Jl. Pramuka. Yang membuat salut dan terharu adalah hampir semua
murid MI Istiqlal dari kelas 1 sampai kelas 6 mengumpulkan uang untuk
kesembuhan Noufal, meskipun bukan itu yang diharapkan namun setidaknya
perhatian dan doa mereka menjadi bukti kasih sayangnya kepada Noufal. Tidak
ketinggalan para wali murid yang dengan setia mencurahkan perhatian kepada sesama
keluarga besar Madrasah Istiqlal. Mereka berbondong-bondong menjenguk Noufal ke
RS. Evasari sedangkan Bapak Ibu guru baru bisa menyusul pada sore harinya.
Sore
hari setelah lelah pulang mengajar. Ka Rosta, Nisa, Bu Mila dan Aku bergerak
menuju RS. Evasari menjenguk Noufal. Menjelang maghrib kami hanya bisa
berpasrah saat tiba-tiba dokter berlari gesit menuju ruangan yang ternyata itu
adalah penanganan untuk Noufal. Ya Allah suasana saat itu sendu, orang tua
Noufal hanya bisa berpasrah kepada Allah. Hingga menjelang Isya kami hanya bisa
menunggu, hanya Bu Mila yang bisa masuk ke ruangan melihat Noufal yang sudah
dalam keadaan kritis sambil memperdengarkan
video ucapan kesembuhan dari teman-teman di kelas 2 pagi tadi.
Malam
itu akhirnya kami pulang, hanya bisa berdoa kepada Allah memohon kesembuhan
untuknya.
-------------------------------------
Pagi
yang sendu, aku terbangun dengan berita yang mengejutkan penuh dengan
kepasrahan. Noufal menghembuskan nafas yang terakhir malam tadi sekitar jam 12
malam. Ya Allah… Engkau memperlihatkan kembali kebesaranMU, Engkaulah yang Maha
menghidupkan dan Maha mematikan. Sesungguhnya dunia ini adalah senda gurau
semata dan yang kekal adalah akhiratMu.
Pagi
ini, seluruh dewan guru MI Istiqlal bertakziah ke kediaman Noufal di daerah
Cempaka Putih. Kami benar-benar melihat prosesi pada saat dimandikan, dikafani
untuk kemudian bapak-bapak dan guru muslim menyolatkan lalu menguburkan.
Prosesi kematian yang selama ini kami pelajari di Madrasah Istiqlal disetiap
tahunnya dalam program PJSD (Pendidikan Jenazah Sejak Dini) Kini praktek
tersebut benar-benar dialami oleh anak didik kami.
Suasana
haru dan tangis mengelilingi sudut ruangan rumah apalagi disaat proses
mengkafani dan Noufal terlihat sangat tampan dengan senyuman. Ayah Ibumu
menangis memasrahkan segala takdir atas kuasaMu.
Hari
ini aku mendapat pelajaran penting dalam hidup. Sungguh kematian itu datangnya
pasti. Semoga Allah memberi kesabaran
untuk keluarga yang ditinggalkan dan senantiasa Noufal mendapat naungan yang
indah di sisi Allah.
Alfatihah…..
Saturday,
October 03rd 2015th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar