Satu hari sebelum
pelaksanaan acara, Aku dan Lianah sempat mengikuti gladi resik untuk persiapan
dan mengecek seragam karena tim sholawat hadroh Bidayatul Hidayah juga mendapat
amanah untuk tampil dalam rangkaian acara yaitu pembacaan Maulid Barzanji.
Awalnya aku fokus latihan sholawat hadroh bersama tim untuk persiapan acara
namun ternyata Aku diamanahkan untuk menjadi MC dalam acara tersebut, tentu hal
ini menjadi masalah yang harus kami cari jalan keluarnya, secara personil tim
sholawat kami didominasi oleh ibu-ibu muda yang sedang suburnya
memproduksi keturunan yang sholeh dan
sholehah. Hehehe. Dua orang vokalis baru saja melahirkan anak yang kedua,
begitupula dengan satu orang anggota tim juga baru-baru ini melakukan
persalinan anak yang kedua. Subhanallah... hari itu juga Aku bersama Lianah
mencoba mencari solusi untuk penampilan tim kami, tentu Akupun tidak bisa
bertugas secara double job, akhirnya
kami berhasil menarik backing vocal lain
dalam tim kami untuk menjadi vokal dan bantuan rekan sesama tim untuk mengisi
kekosongan formasi tim hadroh. Alhamdulillah masalah ini terselesaikan.
Mentari pagi di hari Rabu
telah menyapa, kami bersiap-siap untuk berangkat menuju tempat acara di daerah
perumahan rakyat Pulo gadung Jakarta Timur. Tim ku sangat cantik dengan seragam
biru-birunya sedangkan aku sudah bersiap dengan seragam yang berbeda. Tiga
mobil pun siap melaju mengantarkan kami.
Sesampainya di lokasi,
kami langsung menuju ke tempat acara, lebih tepatnya di sebuah lapangan
olahraga masyarakat yang disulap menjadi ruang acara dengan tatanan tenda dan
panggung. Suasana pagi yang cukup ramai dan sedikit riweh. Mungkin karena
konsep acaranya adalah kemasyarakatan jadi ya seperti ini. Sepanjang jalan
menuju tempat acara yang masih ada gerobak-gerobaknya pun di babat habis oleh
tim kebersihan demi nama baik daerah penyelenggara.
Bentuk acara ini adalah
pertemuan dan peresmian tugu keserasian sosial hidayah kelurahan dan kecamatan
Pulo gadung, Kota Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta. Kedatangan kami disambut
dengan musik khas Jakarta lengkap dengan ondel-ondelnya, masyarakat sekitar
sangat antusias sekali terbukti dengan kehadiran mereka di sekeliling lokasi
acara.
Sesampainya di lokasi, aku
langsung bergulat dengan susunan acara dan terasa cukup ribet saat
berkomunikasi dengan protokol kementerian. Hufthhh... nikmati sajalah...
suasana lokasi acara yang juga gak kalah ribet karena lagi-lagi mungkin ini
adalah acara yang melibatkan masyarakat perkotaan yang tinggal di kawasan yang
cukup padat. Akupun sampai tertawa sendiri dengan suasana yang lebih mirip
seperti adegan-adegan di FTV (Film Televisi) yang dulu sering aku tonton.
Hahahaha... gambaran sebuah perumahan padat penduduk yang sedang punya hajatan
besar menyambut seorang menteri dengan tatanan panggung di tengah-tengah
lapangan. Wihhhhh.... aseliiii mirippp. Hehehe
Btw sudah hampir dua jam
lebihhh aku bersama tim tenggelam dalam keribetan yang teramat sangat. Akhirnya
moment yang ditunggu-tunggu pun tiba. Selamat datang Menteri Sosial Republik
Indonesia, Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa beserta rombongannya yang
telah hadir di acara ini.
Acara diawali dengan pembukaan yang sudah aku susun
dengan sangat apiknya. Cieee.. hadir di sini para undangan dan pejabat wilayah
yang ada di Jakarta Timur. Oh iya seneng deh karena dikesempatan ini juga aku
bertemu dengan Teh Ai Maryati Sholihah yang merupakan Ketua PB KOPRI (Korp PMII
Putri) Periode 2005-2007 dan sekarang sedang menjabat di kepengurusan PP.
Fatayat NU. Salam kenal ya teh.. hihihi
Sebagai ucapan selamat datang,
kami mempersembahkan tari saman dari anak-anak binaan Keserasian sosial hidayah
dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi dan maulid barzanji dari tim sholawat
hadroh Bidayatul Hidayah.
Tibalah pada acara inti yaitu pengukuhan pengurus forum
keserasian sosial hidayah yang ada di wilayah Pulogadung jakarta timur
sekaligus penandatanganan prasasti serta sambutan khusus dari Ibu menteri,
dalam sambutannya ibu bercerita soal sebagian program yang sedang digalakkan
oleh Kementerian Sosial dan menyinggung sedikit tentang kehidupan sosial di
zaman Rasulullah yang penuh dengan kedamaian meskipun berbeda suku dan agama
serta mengingatkan kita akan firman Allah yang menyebutkan bahwa kita harus
berlomba-lomba dalam kebaikan.
Akhirnya acara ditutup dengan pembacaan doa serta
konferensi pers yang sejak tadi sudah menunggu ibu untuk diwawancara.
Fuihhhhh.....dalam hati aku ucapkan hamdalahh... akhirnya
amanah kali ini terselesaikan juga meski begitu banyak keajaiban yang terjadi.
Hahaha
Wednesday, December 30ty 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar