Hari
Rabu yang penuh dengan kesyukuran ^0^. Ini adalah tahun keempat aku mengabdikan
diri menjadi guru di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal Jakarta. Pagi hari yang cerah
semoga secerah hatiku menghadapi hari ini ^0^. Hari spesial untuk para guru di
seluruh penjuru daerah di
Indonesia. Spesial juga untuk kostum baru
hari ini. yeayyy..seragam baru nih… hahaha khusus dipakai untuk acara istimewa
ini.
Aku
berdiri dibarisan kedua setelah Ibu Rezip, masih terlihat dari kejauhan
rekan-rekan guru yang diberi amanah menjadi petugas upacara. Tahun ini amanah
tersebut diberikan kepada Nissa, Fia dan Bu Zatiyah sebagai petugas Pengibar
Bendera Merah Putih, kemudian Rizki sebagai Pemimpin Upacara, Ibu Sofi sebagai
MC dll. Mereka tampil dengan sangat khidmat dan terlihat apik. Selamat ya
kawann….
Bertindak
sebagai Pembina Upacara adalah Ketua BPPMI (Badan Pengelola dan Pelaksana
Masjid Istiqlal) Bapak Drs. H. Mubarok. M.Si. ini adalah kali pertama ketua
BPPMI bisa menjadi Pembina Upacara di moment spesial seperti ini. Beliau dengan
penuh ketegasan dan kewibawaan menyampaikan apresiasinya sekaligus sambutan
kenegaraan dari Menteri Pendidikan Nasional. Bapak Anies Baswedan yang penuh
dengan keharuan
PIDATO
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNTUK GURU INDONESIA DI PERINGATAN HARI GURU TAHUN
2015
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Ibu dan
Bapak Guru yang saya muliakan,
Semoga
Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat,
bahagia dan selalu
dalam lindungan-Nya.
Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah
menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian
Ibu dan Bapak Guru. Tugas dan tanggung
jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya
menyampaikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang
sebagai beban tapi sebagai kehormatan.
Ibu dan Bapak Guru mendapat
kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru yang
tercerdaskan.
Ibu dan
Bapak Guru sekalian,
Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum
terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya
yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah
mencerdaskan kehidupan bangsa mereka
tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas
manusianya. Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan
mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan
amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru adalah
ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa. Orangtua,
yang adalah pendidik pertama dan utama, dan pun mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik
anak-anaknya. Mari kita ingat pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka adalah wajah
masa depan bangsa ini. Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan
melihat dari dekat wajah masa depan negeri
ini.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati, Ki Hadjar Dewantara
menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah
proses pembelajaran menyenangkan
walau penuh tantangan. Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan.
Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua
ikut terlibat, baik guru, siswa maupun
orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan adalah sekolah
yang memberikan pembelajaran bermakna,
bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat. Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa
tantangan, melainkan justru sekolah yang memberikan
ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga beragam. Sekolah
menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus
berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus
mengembangkan senyum anak-anak kita.
Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang membuat lonceng masuk sekolah layaknya pertanda dimulainya sebuah petualangan menyenangkan
di sekolah.
Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya,
pemerintah juga berikhtiar akan terus
memberikan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk mengembangkan diri.Mari
kita terus mengembangkan diri
secara mandiri maupun secara bersama-sama. Pemerintah
menyadari bahwa masih ada berbagai pekerjaan rumah terkait
Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan
terus menerus kami perbaiki. Di saat yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
menumbuhkan semua potensi anak-anak kita hingga mereka bukan sekadar bisa
meraih, tapi bisa melampaui cita-citanya.
Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya
ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta
ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai
pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya.
Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru,
ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan
mengembangkan diri. Kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan
bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik adalah pembelajar. Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh
komponen bangsa ini, bahwa guru mulia
karena karya! Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi
pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.
Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala
guru. Pada setiap karya yang kami lakukan,
ada sidik jari jasa guru. Apresiasi
kami bagi seluruh Guru,
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di
ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah
hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.
Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam hangat,
Anies Baswedan
Upacara
ditutup dengan menyanyikan lagu-lagu Nasional yang dipandu oleh Ibu Lia.
Pemilik suara yang merdu ini mampu membawa suasana upacara menjadi khidmat.
Khidmat sekali.
Spesial juga untuk hari ini karena ada penghargaan bagi guru-guru dan karyawan yang berprestasi. khusus untuk MI Istiqlal tahun ini diberikan kepada Ibu Mila Maulina S. Ag. beliau merupakan guru senior di Madrasah Istiqlal yang hingga saat ini masih konsisten untuk tetap berprestasi dalam pekerjaannya. patut dicontoh ^-^
Btw… Keistimewaan hari ini tidak berhenti sampai di sini. Setelah mendokumentasikan foto bersama, kami kembali menuju Madrasah Istiqlal. Tentu ada tema berbeda yang akan ditampilkan oleh para murid dan Komite Madrasah Istiqlal dalam merayakan peringatan Hari Guru.
Tema
tahun ini adalah workshop pendidikan untuk para guru dan tetap dengan wisata
kulinernya serta surprise dari murid
yang datang bertubi-tubi. Hehe. Hamdallah…
Kang
Febri (Panggilan akrab kami) sebagai Motivator mampu memberi energi positif
untuk kami para guru di Madrasah Istiqlal. Begitu banyak nasihat dan pelajaran
baik yang disampaikan oleh Kang Febri namun satu hal yang selalu menjadi
catatanku adalah “mendidiklah dengan hati”. Terimakasih Kang
Febri ^0^
Acara
yang diadakan di ruang Auditorium Madrasah ini berganti dengan acara formal
yang disampaikan oleh Komite Madrasah. Ayahnya dari Ananda Osa
memberikan sambutan dihadapan kami semua, beliau merupakan Ketua Komite
Madrasah yang baru terpilih beberapa bulan yang lalu. Kemudian ada Bunda dari Ananda
Abu yang merupakan Ketua Panitia moment
ini.
Setelah
santapan ruhani kami dapatkan, tak lengkap jika santapan jasmani tidak
dihidangkan. Dengan ramahnya para Ayah dan Bunda mempersilakan kami untuk
memilih beraneka macam makanan yang menggugah selera… saking banyak pilihan
akupun sampai lupa namanya. Hahaha. tapi tentu menu nasi kebuli selalu
terngiang-ngiang diingatanku. Hahaha.
Kami
benar-benar dijamu oleh Ayah dan Bunda dengan sangat baik. Sementara itu
anak-anak MI Istiqlal sedang menikmati belajar bersama dengan orang tua mereka
dan pengenalan profesi di kelas. Wahhh jadi gantian gitu dehh… makasii ya Ayah
dan Bunda.
Menjelang
adzan Zuhur kami kembali ke Madrasah, namun kami pulang tidak dengan tangan
yang lenggang karena setiap guru yang hadir mendapatkan souvenir berupa Flashdisk 4 GB
dari Komite Madrasah dan lebih spektakuler lagi
bahwa tahun ini ada Doorprize utama
yaitu satu unit Leptop dengan spesifikasi terbaru dan ternyata yang mendapat doorprize utama itu adalah Mama Izzul.
Alhamdulillah…selamat ya mama Izzul, benar-benar rezeki calon dede bayinya.
Akupun tak kalah beruntung karena mendapat hadiah doorprize hiburan juga meski tidak sebesar leptop. Hehe
Dan ini gambaran keseruan di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal ^0^
Muhamad Alwi, M.Pd (Kepala Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal)
With Ka Rosta
With Fia
With Nissa
Dan ini gambaran keseruan di Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal ^0^
Muhamad Alwi, M.Pd (Kepala Madrasah Ibtidaiyah Istiqlal)
With Ka Rosta
With Fia
With Nissa
Terimakasih
Ayah dan Bunda Komite Madrasah Istiqlal dan anak-anakku yang sudah luar biasa
mempersiapkan hari spesial ini. terimakasih untuk semuanya. Semoga bermanfaat.
Aamiin
Wednesday,
November 25th 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar