Bertemu lagi nih di hari Kamis yang manis ini
temanssss… ^0^
Kamis yang tidak biasanya karena teman-teman MI
Istiqlal mengadakan Kunjungan pembelajaran tema ke “Kawasan Ekowisata Mangrove” dan “Kawasan Arboretum Mangrove” yang terletak di daerah Pantai Indah
Kapuk Jakarta-Utara. Adapun pada kunjungan kali ini dibagi menjadi dua tujuan:
1. Kawasan Ekowisata Mangrove dikhususkan untuk peserta didik MI dari tingkatan
kelas 1 s/d 3 sedangkan 2. Kawasan Arboretum dikhususkan untuk peserta didik MI
dari tingkatan kelas 4 s/d 6.
Dalam kegiatan ini aku mendapat amanah
sebagai pendamping kelas 5 sekaligus panitia konsumsi bersama dengan Rizki.
Kami sepakat memilih sajian makanan McD sebagai konsumsi pada perjalanan ini.
Hal ini dipermudah pula dengan adanya komunikasi antara kami dengan pihak wali murid
yang kebetulan merupakan pegawai bagian accounting
di perusahaan makanan tersebut, sehingga kami mendapatkan potongan harga yang
cukup. Terimakasih Bunda Evan ^o^
Kamis pagi setelah anak-anak mengikuti
kegiatan rutin MI Menghafal di koridor
Madrasah yang dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah. Panitia pelaksana bergegas
untuk memberikan tata tertib perjalanan dan mengatur dengan sedemikian rupa
lalu menggiring peserta didik menuju Bus Mabesad (Markas Besar Kostrad)
langganan yang sudah berjajar dengan rapi yang terparkir di lapangan Pintu
As-Salam.
Bismillaahii
tawakkaltu ‘alallah…. tepat jam 08.00 WIB kami bergerak menuju Pantai Indah
Kapuk Jakarta Utara.
Sedikit bercerita tentang Kawasan
Arboretum Mangrove yang kami kunjungi bahwa ternyata Kawasan tersebut dikelola oleh
Pemerintah yaitu Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Nah..karena
dikelola oleh Negara maka harga tiket yang ditawarkan pun cukup murah, satu anak
hanya dikenakan biaya tidak lebih dari Rp. 5000,- Sedangkan menurut informasi dari
guide kawasan tersebut bahwa ada tempat kunjungan wisata mangrove lain
yang letaknya tidak jauh dari kawasan arboretum ini dan tentu pemandangannya lebih
bagus serta sering menjadi tujuan para calon pengantin yang mau menyewa tempat untuk
sesi foto pre wedding di sana, itupun dikenakan biaya kurang lebih 2
juta rupiah untuk setiap penyewaan foto pre weddingnya, sementara untuk tiket
masuknya dikenakan biaya Rp. 25.000,- per orang. Harga dan kualitas tentu berbeda
karena kawasan wisata mangrove yang satu ini dikelola oleh pihak swasta,
berbeda dengan kawasan arboretum mangrove yang kami kunjungi.
Kunjungan kami diawali dengan pemberian
materi tentang tanaman mangrove yang dipandu oleh guide yang bertugas di sana beserta
dengan segala manfaat dari tanaman tersebut. Nahh sebagai informasi kita
sama-sama belajar yukk..
: tumbuhan berkayu, maupun
semak belukar yang menempati habitat antara darat dan laut yang tergenang air
laut secara periodik (Hogarth, 1999).
Peran dan manfaat hutan bakau:
- melindungi pantai dari erosi dan abrasi pantai
- melindungi pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin dari laut
- mencegah intrusi air laut
- tempat hidup dan berkembang biak berbagai satwa liar seperti ikan, udang, kepiting, burung, monyet, dsb.
- menghasilkan bahan-bahan alami yang bernilai ekonomis seperti kayu untuk bahan bangunan, bahan perahu dan kayu bakar
- memiliki potensi edukasi dan wisata
- mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan CO2 dari udara, dll.
Dan
ini ada beberapa informasi mengenai tanaman mangrove yang kita temui :
Bruguiera gymnorrhiza
- Deskripsi : Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian kadang-kadang mencapai 30 m. Kulit kayu memiliki lentisel, permukaannya halus hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai coklat (warna berubah-ubah). Akarnya seperti papan melebar ke samping di bagian pangkal pohon, juga memiliki sejumlah akar lutut.
- Daun : Daun berkulit, berwarna hijau pada lapisan atas dan hijau kekuningan pada bagian bawahnya dengan bercak-bercak hitam (ada juga yang tidak). Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips sampai elips-lanset. Ujung: meruncing Ukuran: 4,5-7 x 8,5-22 cm.
- Bunga : Bunga bergelantungan dengan panjang tangkai bunga antara 9-25 mm. Letak: di ketiak daun, menggantung. Formasi: soliter. Daun Mahkota: 10-14; putih dan coklat jika tua, panjang 13-16 mm. Kelopak Bunga: 10-14; warna merah muda hingga merah; panjang 30-50.
- Buah : Buah melingkar spiral, bundar melintang, panjang 2-2,5 cm. Hipokotil lurus, tumpul dan berwarna hijau tua keunguan. Ukuran: Hipokotil: panjang 12-30 cm dan diameter 1,5-2 cm.
- Ekologi : Merupakan jenis yang dominan pada hutan mangrove yang tinggi dan merupakan ciri dari perkembangan tahap akhir dari hutan pantai, serta tahap awal dalam transisi menjadi tipe vegetasi daratan. Tumbuh di areal dengan salinitas rendah dan kering, serta tanah yang memiliki aerasi yang baik. Jenis ini toleran terhadap daerah terlindung maupun yang mendapat sinar matahari langsung. Mereka juga tumbuh pada tepi daratan dari mangrove, sepanjang tambak serta sungai pasang surut dan payau. Ditemukan di tepi pantai hanya jika terjadi erosi pada lahan di hadapannya. Substrat-nya terdiri dari lumpur, pasir dan kadang-kadang tanah gambut hitam. Kadang-kadang juga ditemukan di pinggir sungai yang kurang terpengaruh air laut, hal tersebut dimungkinkan karena buahnya terbawa arus air atau gelombang pasang. Regenerasinya seringkali hanya dalam jumlah terbatas. Bunga dan buah terdapat sepanjang tahun. Bunga relatif besar, memiliki kelopak bunga berwarna kemerahan, tergantung, dan mengundang burung untuk melakukan penyerbukan.
- Penyebaran : Dari Afrika Timur dan Madagaskar hingga Sri Lanka, Malaysia dan Indonesia menuju wilayah Pasifik Barat dan Australia Tropis.
- Pohon dengan ketinggian mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m. Batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal. Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.
- Daun : Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm. Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun berukuran 5,5-8,5 cm. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips melebar hingga bulat memanjang. Ujung: meruncing. Ukuran: 11-23 x 5-13 cm.
- Bunga : Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu yang panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak daun. Formasi: Kelompok (4-8 bunga per kelompok). Daun mahkota: 4;putih, ada rambut. 9 mm. Kelopak bunga: 4; kuning pucat, panjangnya 13-19 mm. Benang sari: 8; tak bertangkai.
- Buah : Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijaukecoklatan, seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning ketika matang. Ukuran: Hipokotil: panjang 36-70 cm dan diameter 2-3 cm.
- Ekologi : Di areal yang sama dengan R.apiculata tetapi lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan pasir. Pada umumnya tumbuh dalam kelompok, dekat atau pada pematang sungai pasang surut dan di muara sungai, jarang sekali tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut. Pertumbuhan optimal terjadi pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah yang kaya akan humus. Merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang paling penting dan paling tersebar luas. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Anakan seringkali dimakan oleh kepiting, sehingga menghambat pertumbuhan mereka. Anakan yang telah dikeringkan dibawah naungan untuk beberapa hari akan lebih tahan terhadap gangguan kepiting. Hal tersebut mungkin dikarenakan adanya akumulasi tanin dalam jaringan yang kemudian melindungi mereka.
- Penyebaran :Afrika Timur, Madagaskar, Mauritania, Asia tenggara, seluruh Malaysia dan Indonesia, Melanesia dan Mikronesia. Dibawa dan ditanam di Hawaii.
Nahh
itu baru sebagian informasi yang kami dapat namun yang pasti hal ini menjadi
informasi terbaru bagi kami.
Setelah materi disampaikan, kami
bergerak untuk berkeliling Kawasan Arboretum Mangrove, menurut penjelasan guide
katanya jika dalam 2 hari sebelum kunjungan hujan turun maka kemungkinan besar
air danaunya akan terlihat lebih bening bahkan bisa kelihatan ikan-ikan yang
hidup di dalamnya. Oya? “sambil mikir”.. ehhmm tapi sepertinya tidak
terlalu efek, yang aku lihat air danau mangrovenya tetap saja pekat. Haha.
Mungkin air hujan yang turun belum terlalu banyak kali yah…?!
Kami berjalan menyusuri kawasan
mangrove, menyenangkan meski panasssss sangat menyengat padahal saat itu waktu belum
menunjukkan pukul 12 siang. Nah sebab keadaan yang panas itulah kami disarankan
untuk memakai pelindung kepala. Namun ada saja hal yang membuat aku tertawa, entah karena si anak
bukannya
bawa topi melainkan payung, ada juga yang bawa topi
yang didesain dengan kipas yang menempel di topinya tersebut. Hahaha
Tidak lebih dari satu jam kami
berjalan menikmati pemandangan mangrove yang ada, setelah itu kami berkumpul kembali
di lapangan dan melanjutkan kegiatan dengan mengisi form tugas evaluasi kunjungan
yang diberikan oleh panitia.
Pukul 11.00 petugas Mcd sudah datang
ke lokasi mengantarkan makanan siap saji yang kami pesan. Alhamdulillah setelah
menyelesaikan tugas dan berpanas-panasan ria kami berkumpul untuk makan bersama.
Mendampingi anak-anak itu selalu seru, kadang sikap mereka terlihat lucu dan menggemaskan
atau bahkan menyebalkan. Hehe
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30
WIB. Kami bergegas untuk berpamitan dengan pihak Kawasan Arboretum Mangrove
lalu menuju Bus untuk kembali pulang ke Madrasah Istiqlal.
Kunjungan kali ini terasa singkat dan
tidak seperti biasanya, mungkin yang tergambar dari anak-anak adalah hanya ada satu
hal yang mereka lihat “tanaman mangrove”. Ya memang itu sasaran temanya “cinta alam semesta”.
Namun merekapun tidak pulang dengan tangan kosong. Yapp… setiap siswa
mendapatkan oleh-oleh tanaman mangrove yang bisa dibawa pulang. Horeee….
Semoga informasinya tetap membawa manfaat ya teman-teman
dan bisa menjadi oleh-oleh cerita untuk ayah dan bunda kalian di rumah.
Bubyeeeeee……
Sampai bertemu kembali di gelombang
yang berbeda-beda temansss…..^o^
Thursday,
November 12th 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar