Tes

Minggu, 13 Oktober 2013

Halbi 2013

August, 24th 2013
Dalam moment Halal Bi halal Keluarga Besar Madrasah Istiqlal....
tetep masih dengan kostum cokelatnyaa...
bergaya sambil menunggu penampilan kreasi seni peserta didik Madrasah. hehehe
ada Aq, Ms Ira, Ibu Yulisa, Ibu Izzul, Ibu Rosta, Ibu Dita dan Pak Asep Ahmad.
seru-seruan..di sela-sela itu setelah acara selesai tanpa direncanakan aq bertemu someone. hehe

LOVE IS CHOICE

------Pernah terlintas di benakku akan cerita masa lalu saat aq berproses dalam hal pendidikan. di tahun 2007 yang lalu aq sempat kecewa karena ikhtiar yang aq lakukan dalam menempuh jalur pendidikan PMDK dan SPMB gagal semuanya, walaupun aq menyadari memang aq tidak benar-benar serius dalam mempersiapkan hal tersebut. dan pada akhirnya aq memilih langkah baru dengan mendaftarkan diri disebuah Universitas Islam swasta yang tidak jauh dari rumahqu, lagi-lagi aq tak bisa memilih meski sebetulnya bisa melalui jalur mandiri di kampus lain tetapi karena jarak yang tidak boleh terlalu jauh dari rumah, begitulah jadinya. ya..itulah pilihan hidup soal pendidikan. dan pada akhirnya Allah benar-benar menunjukkan kekuasaanNya kepada hambaNya yang lemah ini.
singkat cerita di tahun 2008 dibukalah program beasiswa pendidikan S1 di tahun pertamanya di salah satu Universitas swasta ternama di Jakarta. Universitas Paramadina. yaa kampus impian pada saat itu, kampus dengan biaya pendidikan yang cukup mahal menurutqu, kampus kualitas baik menurutqu, dan kampus yang akan membawaqu pada kesuksesan hidup keduniawian, mungkin pada saat itu. dimulailah cerita itu saat sahabatqu memberi informasi untuk daftar berkas administrasi via internet dan dikirim via pos. segala persyaratan kupenuhi, dari yang termudah sampai yang tersulit ku tulis apa adanya. selang beberapa minggu aq mendapat informasi melalui internet tentang pengumuman peserta beasiswa fellowship dengan total biaya pendidikan saat itu senilai Rp. 64.000.000 rupiah yang akan diperoleh setiap mahasiswa untuk biaya pendidikan selama 4 tahun. dan Subhanallah nama aq tertera di sana, tertulis kurang lebih 15 calon mahasiswa  peserta fellowship untuk jurusan ilmu psikologi diterima, sedangkan sahabatqu tidak diterima. tetapi itu baru lulus tes administrasi yang menurut informasi dari kurang lebih 2000 peserta fellowship dari seluruh wilayah Indonesia hanya diambil 300 peserta dan itupun akan diseleksi kembali disetiap fakultas yang ada. dan aq ada di dalam 300 peserta yang lulus itu. tibalah saat tes wawancara dan mau tidak mau aq harus ke lokasi yang terletak di jl.gatot subroto. lagi-lagi saat itu aq selalu menganggap lokasi tersebut sangat jauh dan aq berfikir akan cukup lelah nanti bila aq benar-benar kuliah di tempat itu. hufftt  itu dulu...! so di hari itu aq di antar sahabat kuliahqu, ya memang pada saat itu aq sudah berada di semester dua kampus Universitas Islam Attahiriyah. di sana aq bertemu dengan berbagai macam teman yang berprestasi, di awal pertemuan bapak Anies Baswedan selaku Rektor Universitas Paramadina memberikan sambutan dan ucapan selamat kepada kita semua. aq merasa mata duniaqu semakin terbuka lebar di depan sana. hingga ketika masuk pada tes diskusi bersama teman satu jurusan psikologi, ada Sulis (pelantun sholawat) yang juga satu perjuangan denganqu, aq mengikuti diskusi itu dengan baik, lalu tes interview, aq dengan mantap mengiyakan dan sanggup untuk belajar dengan keras jika diterima sebagai mahasiswa dengan persyaratan mata kuliah english yang akan menjadi pengantar dalam jurusan tersebut dan itu menjadi fikiran buatqu juga sebenarnya. waktu terus berlalu, hingga tibalah  pengumuman hasil peserta fellowship yang diterima. hanya aq dan sulis yang diterima di Fakultas Psikologi mengalahkan kurang lebih 2000 Mahasiswa calon peserta. berita ini tidak langsung membuat aq gembira dan senang karena aq  berfikir ini itu, terlebih saat temanqu bercerita bahwa di kampus tersebut sudah tercemar dengan pemikiran agama liberal yang pada saat itu aq belum terlalu mengerti apa maksudnya, yang qu mengerti hanya hal itu sangat-sangat menakutkan ditambah lagi dengan informasi bahwa pergaulan mahasiswa di sana sudah bebas, meminum-minuman keras atau bermain di diskotik. sekali lagi itu adalah sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya namun aq terima sebagai seorang mahasiswi yang masih lugu pada saat itu. yang lucu adalah ketika aq menangis-nangis di hadapan dosen yang kuhormati di UNIAT bercerita tentang hal itu. sampai pada keputusan pertama aq mengambil beasiswa tersebut, dan segala persiapan sudah aq lakukan, aq sudah pamit dengan teman-teman di kampus UNIAT, aq sudah survey tempat ke kampus yang baru langsung ditemani bapak. tetapi waktu berjalan, istikharahqu atau keyakinanqu berubah untuk tidak jadi mengambil beasiswa itu tepat di hari pertama Ospek di kampus yang seharusnya baru buat qu tapi takdir mengatakan aq untuk memilih tetap menuntut ilmu di Universitas Islam Attahiriyah sampai lulus di penghujung tahun 2011 dengan predikat Mahasiswa terbaik Fakultas Agama Islam.

--------To be continue

Lulus dengan predikat mahasiswa terbaik se- Fakultas Agama Islam di Universitas Islam Attahiriyah tahun 2011 tidak membuatqu merasa sombong atau tinggi hati karena aq merasa itu baru pencapaian awal dalam pendidikanqu walaupun sebetulnya di keluarga, ini merupakan pencapaian paling tinggi dalam hal pendidikan, tapi aq tetap sangat bersyukur dengan pencapaian ini.
Masa itupun berlalu dan dunia kerja menghampiriqu, bagiqu kegalauan saat baru lulus sebagai seorang sarjana (fresh graduate) adalah hal yang biasa dan itupun aq alami, tapi Allah memiliki perencanaan yang sungguh di luar dari pemikiran jangkauan umatnya. saat aq disibukkan dengan kegiatan mengajar les freelance yang setiap harinya nomaden (berpindah-pindah) tempat atau berkegiatan yang lain (side job Master of Ceremony), Allah memberi pilihan kepadaqu untuk mengabdi di satu tempat mengajar atau tetap sebagai tenaga freelancer. pilihan yang cukup menguras otak menurutqu. keajaiban Allah itu terus berjalan aq mencoba berikhtiar untuk memilih satu tempat mengabdi. salah satu SD Islam terpadu yang menjadi pilihanqu pada saat itu, lalu kubuatlah semacam lamaran pekerjaan untuk kuajukan ke sana, ketika berkas itu sudah rapi dan siap untuk diantarkan ke sekolah tersebut, ada saja rasa yang menghalanginya, entah malasqu, entah gengsiqu, entah niatqu,, ahhhh entahlah apa mau qu selanjutnya. dan berkas itu tetap ada di rumah.
skenario Allah pun tetap berjalan, di saat yang nyaman aq menerima deringan telepon dari dosenqu yang juga sebagai pejabat BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk Madrasah se-Indonesia yang juga sebagai pembimbingqu waktu di kampus. beliau tiba-tiba bertanya tentang kesibukanqu dan menanyakan kesediaanqu untuk mengajar dan mengabdi di Madrasah Istiqlal Jakarta. dan dengan mantap aq jawab "Iya" Allah selalu memberi keyakinan atas setiap pilihan yang datang, bahkan yang kita tidak tau pun. dan berkas itu dengan cepat berpindah ke Madrasah Istiqlal Jakarta. tempat aq mengajar dan mengabdi sekarang.
sudah satu tahun berlalu aq bekerja, mengajar, mengabdi dan berprestasi di Madrasah Istiqlal. di awal kehadiranqu pada bulan Juli 2012 di sana, aq disambut baik dan aq pun berusaha berperilaku yang baik pula, aq sangat senang dan bahagia karena kreatifitasqu tersalurkan. semoga akan menjadi ladang amal dan semoga segala peluh yang ada menjadi saksi di akhirat kelak bahwa aktifitasqu adalah ibadahqu.


To be continue ---->

 Dan aq sudah melewati masa-masa itu, hampir tak terlalu serius memikirkan soal cinta kepada makhluk mu yang lain (laki-laki). walaupun pernah dan ketika Engkau mengajarkan cinta, sayang, rindu dan harapan serta rasa sakit hati yang luar biasa, rasanya itu sudah membuatqu cukup untuk mengenal cinta yang kelam. dan kini yang kuharapkan adalah cinta yang suci, tulus, ikhlas, penuh dengan pengorbanan dan kejujuran. tapi aq belum menemukan atau aq yang belum ditemukan. entahlah... meskipun ada seseorang yang mendekat tapi itu belum menjadi akhir dari sebuah pencarian, semua masih semu, semua belum bisa diyakini, sekalipun cintaqu tulus untuk nya tapi belum untuk qu, bukan tidak percaya atau meragukan. tetapi Allah punya kuasa, Allah lebih tau mana yang terbaik, tugasqu hanya berikhtiar dengannya, sekiranya ini menjadi cita-cita yang sama bagi kita tentu Allah akan meridhai. Ya Allah ku mengharap keajaibanMu sebagaimana Engkau selalu memberi keajaiban disetiap masa hidupqu. Ya Allah jika dia jodohqu maka mudahkanlah jalan kebaikan itu tapi jika dia bukan jodohqu maka gantikanlah kami dengan seseorang yang menjadi ridhoMu. Aamiin....