Tes

Senin, 30 Maret 2015

MTsN 25 Jakarta : Happy Wedding Ria Sakinah




Selalu seru kalo udah ngumpul bareng temen Mts, salah satu hal yang aq salutin dari mereka (temen cowo) adalah selalu ada kalo qt (temen cewe) butuh barengan,,,#Deuhh..kalah pacar.. Eehh.  Nah…tepat di moment yang berbahagia ini qt bisa kumpul bareng lagi, sebagian temen2 qu sudah langsung bertemu di tempat acara weddingnya Ria, sedangkan aq dateng bersama dengan temen-temen cowo (serasa di bodyguard in deh. hehe). Ehmm… mungkin beda cerita kali yah kalo nanti masing-masing dari qt udah married…Tapi semoga persahabatan qt tetap terjalin ya teman.
                Happy wedding ya Ria Sakinah, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Aamiin…

                Di tempat acara aq bertemu dengan temen2 yang lain, selepas dari tempat acara qt menuju tempat lain untuk hanging out. Kali ini yang jadi donaturnya adalah Bahar, hihihi. Ada tamu spesial untuk pertemuan kali ini, ada Bu Dokter Ira yang baru beberapa minggu yang lalu datang dari Padang. Wahh udah hampir 9 tahunan aq gak ketemu Ira tapi sumpah Ira gak berubah fisiknya, masih tetep cantik dan konsisten dengan tinggi badannya, sama kayak aq. Hehe

                Sayangnya temen cewe yang bisa kumpul cuma Aq, Ira dan Adhe (Si Ibu rumah tangga yang udah punya jagoin ini)  masih bisa tetep eksis kumpul bareng qt. 

                Btw hari sudah semakin sore,,, sampai bertemu kembali di pertemuan yang lebih seru yang temann…
Saturday, February 22nd 2015

By City Tour Jakarta



Akhirnya aq bisa merasakan juga naik Bus City tour yang saat ini sedang diminati warga DKI Jakarta, padahal sudah ada beberapa kesempatan lain untuk ikut merasakan fasilitas gratis ini tapi mungkin ini adalah saat yang tepat.
                Selepas menuntaskan kewajiban di Madrasah Istiqlal, Kak Malia (Guru KB RA Istiqlal yang juga Kakak kelasqu waktu di MAN 9) mengajak Kak Rosta dan Aq ke Thamrin City, maklum Kak Malia sebentar lagi mau melepas masa lajang dan secara otomatis akan resign dari pekerjaannya di KB RA Istiqlal dan ikut mengabdi dengan suaminya di Cirebon nanti.
                Nah saat berangkat awalnya kami mau naik City tour langsung dari halte yang berada di depan Masjid Istiqlal tapi ternyata datangnya cukup lama, akhirnya kami mengendarai Bajaj berbahan bakan gas. Hahaha seruu.. lokasi Thamrin City tidak cukup jauh dari Istiqlal jadi kami bisa lebih santai terhindar dari kemacetan Jakarta.
                Setelah berjibaku, lirik sana lirik sini di Thamrin city, kami bergegas pulang dan berniat untuk naik City tour Bus Transportation, wahh cukup jauh yah berjalan kaki dari Thamrin City  menuju halte City tour yang paling dekat yaitu dekat Bundaran HI (Hotel Indonesia). Cukup lama kami menunggu sekitar 30 menit City tour nya datanggg… ! saat kami menaiki Bus tersebut, kami berpapasan dengan Mama Bovin dan Bovin (Murid MI Istiqlal) yang baru turun dengan cukup terkejut. Hihihi. Mama Bovin adalah salah satu pemilik Butik pakaian muslimah yang ada di Thamrin City jadi mereka turun dari City tour tepat di halte ini.
                Yeayy….Aq duduk paling depan dan di lantai 2, wihh kosong euy,, mungkin pengunjungnya sedang tidak banyak  jadi tidak ada guide yang bertugas memberi informasi deh, tapi kami sangatt menikmati perjalanan mengelilingi Jakarta ini. Asikk…
                Dan perjalanan kami terhenti di halte Masjid Istiqlal… Terimakasih City tour sudah mengantar kami para turis lokal berjalan-jalan. hahaha

Friday, February 13th 2015

Photo Exhibition Embassy of India at Istiqlal Mosque



Senang deh bisa turut serta menyukseskan event yang diselenggarakan oleh pengurus BPPMI (Badan Pengelola dan Pelaksana Masjid Istiqlal) bekerjasama dengan Kedutaan Besar India di Indonesia dalam rangka Pameran Foto Karya Seniman India (berupa foto-foto berbagai macam arsitektur bangunan Masjid di India) lalu di sempurnakan dengan beberapa Masjid bersejarah Indonesia di Masjid Istiqlal.

                Aq diberi amanah oleh Pak H. Abu Hurairah yang lebih akrab dipanggil Pak Abu (Humas BPPMI) untuk membacakan Saritilawah pada acara pembukaan Photo Exhibition Embassy of India di Masjid Istiqlal. Acara yang dihadiri oleh Kedutaan besar India untuk Indonesia, Perwakilan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, para undangan dari Kedutaan besar Negara lain di Indonesia dan seluruh peserta didik MTs dan MA Istiqlal serta para pengunjung Masjid Istiqlal, Alhamdulillah berjalan dengan sukses dan lancar.

                Aq yang sebelumnya di antar oleh murid-muridqu ke tempat acara sambil melihat-melihat foto yang dipamerkan, cukup nervous tapi Alhamdulillah bisa teratasi dengan baik.
                Pasangan duetqu adalah siswi MAN 8 Jakarta, Subhanallah suaranya sungguh bagus sekali melantunkan ayat-ayat suciMU Ya Allah…Aq pun mencoba untuk menghalau nervous dan berusaha sebaik mungkin untuk tampil maksimal. 

                Acara pembukaan yang dimulai dari jam 10.00 wib sampai dengan jam 12.00 wib menjelang waktu sholat dzuhur itu berjalan sukses. Alhamdulillah akhirnya aq bisa menuntaskan amanah dengan baik. Selepas acara kami disuguhkan makanan khas India, aq tidak cukup paham dengan nama-nama makanan tersebut, tapi yang jelas makanan itu sangat khas sekali dengan rempah-rempahnya. Mungkin hanya lidah orang-orang tertentu yang bisa menerima makanan tersebut, mungkin aq bukan termasuk pemilik rasa makanan India itu. hemmm cukup tau sajalah dengan segala keragaman citarasa makanan dari Negara lain.

                Dan pasca acara aq kembali lagi ke Madrasah dan mengganti costume qu  kembali lalu berperan kembali untuk menjadi guru untuk anak-anak didikqu.
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam…
Maha benar Allah yang Maha Agung…   
Monday, February 16th 2015

Senin, 23 Maret 2015

Wisata Rohani Masjid At-Tin dan Masjid Pintu 1000



       Perjalanan yang sudah kami persiapkan sejak jauh-jauh hari, waktu itu di suatu perbincangan Mama mengajak kami sekeluarga untuk ikut bersama dengan teman-teman pengajiannya dalam acara Maulid yang diselenggarakan di Masjid At-Tin oleh sebuah Yayasan pengajian yang cukup besar di DKI Jakarta Pimpinan Ibu Ustadzah Hj. Maisaroh lalu dilanjutkan dengan perjalanan ziarah ke Masjid Pintu 1000. Bagiqu ini adalah moment berharga untuk keluarga kami khususnya untuk aq pribadi, sebagai hamba yang dhoif aq merasa perlu untuk terus lebih mendekat kepada Allah dengan berbagai cara, salah satunya adalah perjalanan wisata rohani ini.

       Kehadiran kami disambut dengan tabuhan Drum band dari panitia penyelenggara Maulid di Masjid At-Tin. Hemm Masjid At-Tin, anganqu tiba-tiba melayang ingat seseorang yang pernah dekat, di dekat ini pula dia tinggal, Hufthh… tapi sudahlah!

     

     Kembali ke keluarga kecilqu, Aq sangat menikmati perjalanan ini, tentu dengan acara ini aq bisa bersilaturahim dengan teman-teman pengajian Mama yang memang tinggal di dekat rumahqu.

      Perjalanan pun kami lanjutkan menuju Masjid Pintu 1000 yang terletak di Tanggerang, tepatnya di Bayur Periuk Jaya, Tanggerang, Banten. Jawa Barat. saat tiba dilokasi kami sempat disambut dengan turunnya hujan yang cukup deras namun Alhamdulillah akhirnya setelah beristirahat dan sholat dzuhur, hujannya sudah mulai mereda. Lalu kami mulai perjalanan ini dengan berjalan kaki, cukup lumayan jauh tapi bagiqu ini belum seberapa daripada naik gunung!, Yaiyalah…hehe, sebagian Ibu-Ibu yang sudah cukup berumur menggunakan jasa tukang ojek yang membandrol harga Rp. 5000,- setiap satu kali perjalanan. Hemm..cukup membantu juga.

      Kami melewati lingkungan rumah masyarakat yang sudah lebih terlihat modern, bukan lagi sebuah pedesaan, tidak menyangka jika di lingkungan tersebut berdiri sebuah Masjid yang cukup tua yang bernilai sejarah.

     

       Diawali dengan tawassul bersama di makam pendiri Masjid Pintu 1000 yaitu Syekh Ami Al-faqir Mahdi Hasan Alqudrotillah Almuqoddam. Masjid yang memiliki nama asli Masjid Agung Eyang Sulthon Maulana Syarif Hidayatulloh (Nurul Yaqin) ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Pintu 1000 karena info yang diterima masyarakat bahwa Masjid penuh sejarah ini memiliki 1000 pintu, meskipun sebenarnya menurut info yang didapat dari tuan rumah, beliau sedikit mengulas bahwa Masjid Pintu 1000 ini berasal dari angka 999 yang  berarti 99 Asmaul Husna dan 9 Walisongo yang digenapkan menjadi 1000. Adapun bukti fisik yang ada pada Masjid tersebut jumlah pintunya pun tidak sampai 1000 namun cukup memiliki banyak pintu-pintu kecil yang lebih mirip terowongan.

     Setelah bertawassul kami menuju gerbang pintu Masjid Pintu 1000. Cukup lama kami menunggu, mungkin sekitar 30-50 menit untuk bergantian masuk dengan peziarah yang lain. dan setelah menunggu cukup lama kami bersiap mengambil ancang-ancang untuk masuk pintu gerbang Masjid yang lebih mirip seperti sedang mengantri sembako. Hadehhh.

       Hawa dingin tiba-tiba menelusup ke dalam tubuh bersamaan dengan dinginnya dinding-dinding bata yang cukup kecil dan mudah disentuh oleh jamaah, seperti sedang bermain “ular naga panjangnya” kami berjalan menyusuri terowongan dan tibalah kami di sebuah ruangan kecil tempat bermuhasabah. Di tempat tersebut segala jenis penerangan dimatikan dan Sang Ustadz mulai memberikan renungan kepada jamaah. Dalam suasana yang gelap, kami seperti terbawa di dalam sebuah liang lahat. Innalillahi wainna ilaihi raajiun… gemuruh takbir dan isakan tangis membahana di dalam ruangan kedap yang terasa dingin itu. pun aq merasakan hal yang sama. Ketakutan, kesedihan, permohonan ampun, hingga kekuatan dan tekad untuk menggunakan umur yang tersisa dengan sebaik mungkin, untuk berbuat baik dalam segala kondisi. Sungguh perjalanan ini memberikan manfaat yang sangat besar untuk kebaikan rohani setiap manusia. Senantiasa menjadi teguran bagi umat manusia yang hampir lupa dengan tujuan utamanya hidup di dunia ini.

        Ya Allah… terimakasih Engkau telah memberikan pelajaran untuk kami dalam perjalanan ini. semoga dengan perjalanan ini, akan bertambah iman kami. dan senantiasa memperbaiki kualitas ibadah menjadi lebih baik. Aamiin…

Sunday, February 15th 2015