Tes

Selasa, 22 Maret 2016

Rapat Tahunan Komisariat (RTK) PMII Komisariat UNIAT Ke XXXVII


Merupakan salah satu agenda penting dalam sebuah organisasi yang harus dilaksanakan. Proses tongkat estafet perjuangan yang sangat menentukan demi kemajuan organisasi yang diampu. PMII UNIAT adalah salah satu Komisariat yang ada di Jakarta Selatan yang sudah cukup kenyang dengan sejarah perjuangannya, terbukti dengan keberadaan kepengurusannya yang hingga saat ini sudah sampai diumur 37. Tentu angka 37 tidak serta merta memudahkan para kader PMII UNIAT dalam mempertahankan organisasi. Ada masa dimana kader PMII UNIAT begitu menggebu menjalankan roda organisasi dan adapula masa yang sebaliknya, namun berbahagianya aku saat ini adalah karena masa kini kader PMII UNIAT sedang menunjukkan kreatifitasnya, dinamika politik dalam berorganisasi yang semakin menantang membuktikan bahwa mereka mampu untuk maju dan berkembang dengan membawa panji-panji organisasi PMII UNIAT yang telah dibawa lebih dahulu oleh para pendahulunya.

Malam mingguku menjadi berwarna ketika ayahku bersedia mengantarkanku ke Pondok Pesantren Al-Wathoniyyah Pusat Klender Jakarta Timur, tempat dimana kegiatan RTK diselenggarakan. Ketua penyelenggara acara ini adalah Irfan yang merupakan tuan rumah dari keluarga Yayasan Al-Wathoniyyah Pusat. Beruntung ada ketua yang bersedia memberikan fasilitas yang cukup memadai dengan kenyamanannya sehingga acara bisa berjalan dengan lancar.

Tiba di tempat acara ternyata bersamaan dengan kegiatan perkemahan anak-anak Pramuka dari sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang berada di lokasi tetapi hal tersebut tidak berpengaruh dengan kegiatan RTK.

Hadir di sana Bang Syarif, Bang Acang KNPI Jakarta Utara dan Bang Said IPNU DKI Jakarta. Mereka juga merupakan keluarga besar dari PMII UNIAT. Beruntung banget bisa dihadiri oleh mereka, kami saling berbincang apa saja, pastinya banyak info-info dan cerita menarik yang mereka bagi untukku dan teman-teman.

Di tembok yang berbeda, sahabat-sahabat PMII UNIAT sedang melaksanakan Sidang Komisi meskipun sebelumnya aku sempat harus memberikan arahan tentang bagaimana sidang ini bisa berjalan. Hemmm... seperti terulang kembali beberapa tahun yang lalu dalam moment yang sama saat aku baru bergabung di PMII UNIAT. Persis...


Aku berniat untuk menginap malam ini, sementara abang-abang yang lain satu-persatu pulang karena beberapa dari mereka sudah berkeluarga jadi lebih prioritas waktu untuk keluarga.  

Selalu ada keceriaan dan kebersamaan disaat menjelang istirahat malam. Di kamar yang sudah disediakan untukku ada Dede (Ketua Demisioner PMII UNIAT), Adikku dan Irfan (Ketua Pelaksana) menemani canda dan tawa kami. Hemmm.... bahagianya masih bisa tersenyum dan tertawa.

Menjelang subuh aku bergegas pulang bersama adikku terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas rumah dan sekedar beristirahat, secara rumahku dekat dengan lokasi jadi tidak cukup sulit mengambil celah itu.

Ba’da Zuhur aku kembali lagi ke lokasi acara RTK dan di arena sedang berlangsung sidang pembacaan tata tertib pemilihan bakal calon ketua PMII Komisariat UNIAT. Sungguh sebuah kebanggaan bagi kami karena baru di acara RTK PMII UNIAT ke XXXVII ini terlihat antusias tinggi dari para kader yang saling berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam sebuah pemilihan ketua. Sebut saja Ahmad Fadhilah atau yang lebih dikenal dengan Acil, kemudian Arbi, Yudha, Rian dan Alvin. Mereka adalah calon kandidat yang akan dipilih dalam RTK.






Sebelum proses pemilihan, dilaksanakanlah debat kandidat setelah sholat dzuhur dan aku sendiri yang berperan sebagai moderator. Kesempatan yang sangat jarang aku temui, lagi-lagi aku merasa sangat beruntung dapat menjadi bagian dari sejarah ini. Prosesi debat kandidat pun berjalan selama kurang lebih satu setengah jam yang dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama : Aku memberikan sebuah statement singkat yang berlaku untuk semua kandidat lalu setiap kandidat wajib menjawab statement tersebut dengan waktu yang sudah ditentukan. Sesi kedua : Aku melemparkan sebuah pertanyaan yang berlaku untuk semua kandidat lalu setiap kandidat wajib menjawab pertanyaan tersebut setelah itu audiens diberikan kesempatan untuk bertanya kepada calon kandidat berdasarkan pertanyaan yang disampaikan oleh moderator. Sedangkan sesi ketiga : Aku menyajikan sebuah konflik kepada semua kandidat lalu setiap kandidat memberikan tanggapan terhadap konflik tersebut, nahh di bagian ini kandidat boleh membantah,  menyetujui atau merespon jawaban dari sesama kandidat tanpa harus menjatuhkan.




Fuhhh…. Tentunya proses debat kandidat ini berjalan dengan sukses dan seru. Hihihi. Sangat terlihat sekali antusias dan semangat dari para kandidat dan juga sahabat-sahabat audiens.

Tibalah pada saat pemilihan, proses perhitungan suarapun berjalan. Sempat terjadi kekeliruan yang akhirnya melibatkan Aku dan Bang Azis untuk menyelesaikannya dan akhirnya terpilihlah Ahmad Fadhilah atau yang lebih akrab dipanggil Acil sebagai Ketua PMII Komisariat UNIAT ke XXXVIII.



Menjelang Maghrib acara ditutup dengan penuh khidmat dan mengharukan. Akhirnya sejarah ini diakhiri dengan keseruan kami yang saling mengotori diri dengan telur dan terigu di detik-detik adzan Maghrib. Hahaha. MasyaAllah…




Sekali lagi selamat yang Acil semoga menjadi pemimpin yang amanah dan bisa membawa nama baik PMII UNIAT ke kancah yang lebih maju dan berwawasan luas. Aamiin






20 - 21 Februari 2016

Seminar Pra RTK PMII UNIAT Ke XXXVII


Sebelum acara digelar, ketua PMII UNIAT dan ketua pelaksana sambangi rumahku, silaturahim sambil sesi curhat ala-ala anak organisasi. Hehe... Dede begitulah panggilan akrab si ketua PMII UNIAT yang gesit ini, bersama dengan Irfan si anggota baru Mapaba kemarin yang langsung ditunjuk sebagai ketua pelaksana rangkaian acara RTK (Rapat Tahunan Komisariat) ini.

Selasa, 16 Februari 2016 dijadwalkan untuk acara Seminar Pra RTK yang mengambil tema “Apakah karena kita tua, kita tidak bisa bergerak??” dengan para narasumber di antaranya adalah :

-Sahabat Waspada, M.Pd (Manager of KPAI)
-Sahabat Nurhasanuddin, S.Pd.I (Ketua Umum KNPI Jakarta Utara)
-Sahabat Faisal Romdhoni, M.Si (Akademisi)
-Sahabat M.Iqbal, S.Th.I (PB PMII)
-Sahabat Eka Amelia, S.Pd.I (PKC PMII DKI Jakarta)

Acara yang digelar di Kampus UNIAT Jakarta Selatan ini dimulai pada jam 13.00 WIB. Hemm..kalo udah bicara waktu tentu aku tidak bisa menjadi orang yang tepat waktu apalagi di hari efektif kerja, alhasil sepulang dari Istiqlal aku langsung meluncur dengan gesit ke Kampus UNIAT untuk memenuhi undangan dan mengejar waktu meski sudah hampir di penghujung acara.

Alhamdulillah akhirnyaa sampai juga di lokasi dalam suasana yang sudah ramai. Aku bersyukur dan sangat beruntung bisa berkumpul dan bersilaturahim kembali dengan senior serta sahabat-sahabat PMII yang lain. Btw aku masih mengenakan seragam sekolahku karena gak cukup waktu untuk salin pakaian. Hufthh…







Selepas kegiatan aku dan adikku bergegas pulang, namun sebelum pulang aku menyempatkan untuk membeli bakso langganan kampus semasa kuliah dulu… hehe, jadi kangen temen-temennnnnnn kuliahh ^-^

Sebagai kaka kelas aku bangga dengan adik2 kelas ku yang kreatif ini, semoga PMII UNIAT tetap berjaya sepanjang waktu dan bisa melahirkan calon-calon pemimpin yang hebatttt segalanya dan yang pasti tetap menjunjung akhlak yang mulia. Aamiin

Berjuanglah PMII berjuang !!!


Tuesday, February 16th 2016

Welcome in the world baby Arin (Mama Izzul’s Baby) // IstiqFamz


Akhirnya ketemu juga waktu buat Mama Izzul yang sudah melahirkan anak keduanya sekaligus traktiran ulang tahun part 2 spesial buat Umi Rien dan Mama Izzul dan pilihannya adalah PHD double box. Hehehe

Tapi,, lagi-lagi gak lengkap coz Ka Rosta gabisa ikut jenguk baby Arin. Jadi setelah pulang sekolah Aku, Umi Rien dan Nissa bergegas menuju rumah orang tua Mama Izzul yang terletak di Jl. Surabaya Menteng. Jakarta Pusat. di waktu yang bersamaan hujan turun sangat deras, Umi Rien kebetulan bawa mobil dan Nissa mau tidak mau harus menemani Umi di mobil karena tentengan kamipun juga banyak, rempong euy. Hihi. Sementara aku harus bawa motorku sendiri. Aihhhh sendiri, ujan-ujanan, harus fokus pula dengan mobilnya Umi karena doi gak terlalu hafal jalannya, alhasil daripada aku harus ambil resiko yang aneh-aneh nantinya maka aku lebih memilih menunggu mobil Umi Rien beriringan denganku meski jalanan begitu macet. Fuihhhh....

Hampir setengah jam lebih kami menempuh jalan yang diguyur hujan lebat dan macet. Tibalah kami di kediaman Mamah Izzul. Alhamdulillah... Hai Arin, tante dateng nihhhh... hehehe. Ngobrol sana- ngobrol sini, tawa canda ahhh senangnya bisa silaturahmi meski raut wajah yang lelah tergambar dari kami bertiga. Hihihi. Secara udah hampir maghrib juga. Luar biasaa...





Luar biasanya lagi, Aku dan Nissa berencana untuk makan Ayam penyet di dekat kampus UNJ Setiabudi, benar-benar penasaran gegara kemarin datang terus keabisan karena datang kemaleman. Hemmm...

Santapan makan malam yang lezat apalagi dihangatkan dengan susu jahe favorit aku meski rasanya tidak semantap langganan di dekat rumahku. Hehe


Hari yang melelahkan........
Met bobo temans....
See You Tomorrow ^0^

Friday, February 12th 2016



Kunjungan ke GMF (Garuda Maintenance Facility) Aero Asia. Tanggerang by MI Istiqlal


Welcome February...

Good Luck yahh buat Umi Rien dan Kak Rosta yang menjadi (PJ) Penanggung Jawab kegiatan di Bulan Februari ini.

Berdasarkan hasil survey dan perencanaan sesuai tema yaitu udara, akhirnya Bulan ini kami akan mengunjungi Bengkel Pesawat tepatnya di GMF (Garuda Maintenance Facility) Aero Asia. Bandara Soekarno Hatta Tanggerang.

Dalam kegiatan ini Aku dipercaya untuk menjadi Bendahara. Oke Bismillah... semoga dilancarkan dan tidak ada kekeliruan. Kunjungan kali ini sedikit berbeda dengan biasanya, jika biasanya kami satu sekolah MI Istiqlal bisa langsung pergi dalam 1 kali perjalanan namun ini sebaliknya kami pergi dalam 4 kali perjalanan, masing-masing perjalanan terdiri dari 3 kelas dan jika dikalikan 4 maka menjadi 12 kelas.

Mengapa bisa seperti itu? Ya, karena pihak GMF membolehkan kami untuk mengadakan kunjungan dengan jumlah peserta kurang dari 90 orang. Di samping itu proses trip nya pun akan lebih aman jika pesertanya tidak terlalu banyak jadi dibatasi. Untuk itu kami mengambil waktu menjadi 4 gelombang yaitu tanggal 02, 04, 09 dan 11 Februari 2016. Nah..aku sendiri mendapat tugas di tanggal 04 Februari 2016.

Sebagai Bendahara aku harus menyiapkan hal yang dibutuhkan selama perjalanan dalam 4 gelombang ini. Alhamdulillah semuanya terlaksana dengan baik.

Kamis pagi, 04 Februari 2016. Selepas kegiatan MI Menghafal dan penguatan tata tertib yang disampaikan oleh panitia, kami langsung menuju Bus yang sudah berbaris rapi di lapangan pintu As-Salam. Gelombang kedua ini diikuti oleh peserta didik kelas I A, II A, dan III A.  Kali ini aku menemani di Bus kelas II A. Yeyyy...unyu-unyu gitu dehh meski kadang menjengkelkan karena ulah anak-anak yang luar biasa kreatifnya. Huhuhu

Perjalanan yang menyenangkan... saat melewati Bandara Soekarno Hatta, aku jadi ingat someone. Hemm ^0^ semoga dia selalu dalam lindunganNya. Aamiin. Btw Bus kami terus melaju menuju GMF.

Setibanya kami di GMF, Bapak Ibu guru pendamping dan Pak supir diperkenankan turun terlebih dahulu untuk menyerahkan KTP yang ditukarkan dengan kartu pengunjung. Sementara anak-anak menunggu sejenak di Bus tentunya sudah kami berikan penguatan tata tertib di setiap PJ Bus agar anak-anak tetap aman di dalam Bus.





Setelah mendapat kartu pengunjung, anak-anak baru dipersilakan turun dari Bus menuju ruang pemeriksaan dan masuk satu-persatu lalu berjalan di sekitar area GMF untuk kemudian naik kembali ke dalam Bus yang sudah berputar lebih dahulu melalui pintu yang sudah ditentukan.





Wahhh...perjalanan kami baru dimulai nih!... Tiga Bus kami dikawal dengan motor polisi bandara. Guide yang bertugas dari GMF bernama Kak Ula, kebetulan untuk hari ini ada Kak Citra yang menemani. beliau masuk ke dalam Bus 1 untuk memberikan informasi, karena guide yang bertugas hanya satu dan informasinya disampaikan secara langsung maka PJ setiap Bus dibekali masing-masing HT (Handy Talkie) dan Toa sebagai pengeras suara sehingga anak-anak di dalam Bus 2 dan Bus 3 bisa mendengarkan penjelasan Pak Ula yang berada di Bus 1.




Sebagai informasi pertama kami diperlihatkan oleh sebuah pesawat ukuran besar yang bernama KLM dan tahukah teman-teman bahwa pesawat tersebut adalah pesawat buatan Belanda yang terparkir di Hanggar 1 yang merupakan Hanggar untuk pesawat ukuran besar.


Berlanjut ke Hanggar 2, nah... Hanggar 2 ini diberlakukan untuk pesawat dengan ukuran besar dan kecil. Pertanyaan lucu terlontar dari mulut anak-anak saat melihat hidung pesawat sedang dibongkar “Wah pesawatnya hidungnya pesek” hahaha. Ternyata hidung pesawat tersebut merupakan radar untuk mencari sinyal dalam penerbangannya.
Nah.. teman-teman, kami langsung melewati Hanggar 4 yang merupakan Hanggar terbesar di dunia karena bisa menampung hingga 16 pesawat. Wahhh keren yah. Dan ternyata tidak semua maskapai penerbangan memiliki bengkel pesawat seperti ini loh temans.
Akhirnya setelah berkeliling, kamipun diturunkan di Hanggar 2 untuk langsung melihat mobilisasi para teknisi yang bertugas mengecek pesawat yang ternyata dalam pemeliharaannya itu tidak menunggu sampai pesawat rusak, namun meski tidak rusak pesawat selalu dirawat. Hebattt
Kami diperkenalkan dengan tempat mesin pesawat yang berada di sisi kanan dan sisi kiri, selain itu kami juga mendapat informasi bahwa cara pesawat mengisi bahan bakar avtur adalah dengan cara ada kendaraan khusus yang bertugas untuk mengisi bahan bakar di bagian bawah sayap pesawat.







Ternyata pesawat Indonesia itu bisa kita kenal melalui tanda huruf PK pada badan pesawat loh teman-teman.

Di tengah-tengah perjalanan kami diperlihatkan dengan pesawat garuda dengan tipe lama yang ternyata ini adalah pesawat percobaan bagi teknisi baru yang akan mempelajari tentang mesin pesawat.



Hemmm... buatku ini sangaatt menarik bisa melihat lebih dekat mesin pesawat yang besarrr dengan segala lekukan tubuhnya yang indah. Hahaha

Sebenarnya masih banyak info yang kami dapat, karena dalam setiap gelombang kunjungan memiliki informasi tambahan masing-masing dari guide ataupun joke-joke dari pertanyaan lucu yang terlontar dari mulut anak-anak saat bertanya ke guidenya.  Namun ini sudah cukup menjadi informasi baru dan menarik untuk kami.





Adzan Zuhur berkumandang, kami segera menunaikannya di Masjid GMF. Setelah itu kami masuk ke dalam Bus untuk makan siang dan istirahat lalu kembali ke Madrasah....

Alhamdulillah.... semoga menjadi pengalaman yang menarik ya teman-teman^0^

Tuesday,  February -4th 2016