Kesempatan emas
ini takkan saya lewatkan untuk mengikuti Pelatihan Parenting “Konsep Diri”
bersama Bunda Rani Razak Noe’man dalam program parenting untuk orang tua murid
baru siswa KB. RA dan MI Istiqlal, dalam hal ini saya sebagai orang tua
Muhammad Mundzir Alfarizi yang baru masuk di kelas 1 MI Istiqlal. Sengaja saya
yang mengikuti ini sebagai peserta sebab program ini sudah sejak lama saya
nantikan, kurang lebih 12 tahun yang lalu saat saya sudah melewati Tingkat
pertama parenting yaitu KPA (Komunikasi Pengasuhan Anak) dan Tingkat keduanya
Adalah KD (Konsep Diri) ini. Entahlah kenapa bisa sampai begitu lama terjeda,
yang terpenting saya tidak mau melewatkan kesempatan ini.
Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu, 1-2 Agustus 2025. Pada hari Jumat pagi saya
mengikuti kegiatan senam bersama Madrasah Istiqlal Jakarta terlebih dahulu di
halaman As-Salam. Setelah itu sayapun Bersiap-siap bergabung ke ruang acara
yang diadakan di ruang PKU (Pendidikan Kader Ulama) Masjid Istiqlal. Kebetulan
saya tidak ikut pada kegiatan pembukaan karena kebetulan masih di kelas,
Alhamdulillah saya tidak telat untuk mengikuti sesi pertama ini.
Dipertemuan awal
ini buni (sapaan akrab bunda Rani) menyebar bola plastik bernama yang harus
diambil oleh orang yang memiliki nama tersebut, tetapi alangkah sulitnya, tidak
terkecuali saya, justru saya menemukan nama orang lain dan dengan serta merta
memberikan langsung ke orang yang
Bernama tersebut, padahal aturannya tidak boleh seperti itu, alhasil
kejadian tersebut menjadi joke buat buni ke saya, dan ternyata pelajaran yang
bisa kita ambil adalah kita selalu mudah menemukan atau mengenal seseorang
tetapi sangat sulit untuk mengenal diri sendiri.
Pada layar yang
disajikan pun saya terpaku karena kata-katanya tersirat makna yang dalam yaitu Hidup
penuh Syukur, belajar sabar. Perjalanan kata-kata indah pun dimulai, Buni
bercerita tentang kadar kesabaran kita dalam mengasuh anak, mengapa sulit
sekali menahan marah? Jleb banget ya Allah…
Kemudian Buni
mulai menerangkan tentang Konsep bagaimana kita melihat diri sendiri sampai
akhirnya kepercayaan diri itu tumbuh, dan inipun dikaitkan dengan bagaimana
pola asuh yang kita dapatkan di zaman dahulu dan yang akan kita terapkan ke
anak-anak saat ini. Setelah itu kami membentuk sebuah kelompok diskusi, dimana
saya bertemu dengan wali murid yang lumayan banyak saya kenal. kami menulis
sifat baik dan buruk dari masing-masing pada sebuah kertas karton putih dan
selanjutnya itu ditempel pada dinding.
Tak terasa waktu
sholat jumat tiba, kami jeda terlebih dahulu dan dilanjutkan pukul 13.00 WIB.
Kegiatan selanjutnya adalah sharing kelompok. Kebetulan saya bergabung di
sebuah kelompok yang dipandu oleh Kak Qisthas, beliau adalah anak kandung Buni
yang saya kenal beliau pernah mengikuti ajang Master Chef juga kala itu dan itu
dibenarkan oleh beliau saat menceritakan sedikit pengalamannya. Sebab pada sesi
sharing tersebut kami satu persatu menyampaikan profile kita masing-masing
dihadapan kelompok. MasyaAllah saya sebagai pendengar sharing ayah bunda yang
lain merasa gak ada apa-apanya atas perjuangan mereka dari pola asuh yang salah
sehingga bertekad untuk tidak mengulanginya lagi kepada anak-anaknya.
Sementara saat
kesempatan itu berpihak kepada saya, saya menceritakan pengalaman hidup yang
saya alami dan itu nyaris lurus saja, karena saya merasa masa kecil saya
bahagia dalam kesederhanaan dan apa yang sudah saya dapatkan cukup saya syukuri.
Alhamdulillah
sesi hari ini telah selesai, kami pulang dengan membawa PR ke rumah yaitu
menempel cita-cita dan Impian pada sebuah buku kosong.
sampai jumpa esok hariii…
2 Agustus 2025
Happy Saturday…
Hari
ini saya bersemangat untuk mengikuti kegiatan parenting di hari kedua. Terasa
special sekali karena saya memakai baju almarhum mama. Btw pagi ini saya
sengaja tidak mengikuti kegiatan senam karena seperti biasa harus ada yang
diselesaikan dahulu di rumah. dan saat tiba di Madrasah, saya langsung ke kelas
ka rosta ternyata sarapan saya sudah dibawakan, masyaAllah nikmat bener makan
lontong sayur, meskipun setengah porsi. Wkwkw. Lumayan buat tambah tenaga biar
semangat belajar sama Buni.
Btw
saat saya sampai di ruang acara parenting, mereka sedang ramai bermain games,
seru sekaliii. Saya sedikit mengendap-endap dan langsung masuk ke ruangan,
hihi. Alhamdulillah gak terlalu telat dan tertinggal materi lah pokoknya.
Sesi
berikutnya adalah sharing menyampaikan PR yang kemarin berupa Impian dan
cita-cita besar kita. Dan lagi-lagi saya tidak mempersiapkan itu, gak sempet
ngeprint atau gambar atau nulis, hadehh jadi buku saya masih muluss…
Satu
persatu menyampaikan Impian dan cita-cita yang tergambar dan tertempel di buku
tersebut, saat giliran itu tiba kepada saya. Saya menyampaikan apa adanya bahwa
buku saya masih mulus dan putih, hihi tapi setidaknya ada kesamaan dalam hal
cita-cita antara keinginan kebahagiaan di dunia dan bekal di akhirat. Di sini
saya belajar arti kata Syukur. Terkadang apa yang menjadi cita-cita orang lain
itu Adalah hal yang sudah kita miliki, begitupula sebaliknya, jadi ingat kata
Ustadzah Halimah Alaydrus bahwa hidup tidak akan pernah ideal. Jadi Jalani,
nikmati dan syukuri saja rezeki yang Allah berikan kepada kita, karena Allah
punya alasan untuk keberadaan kita saat ini.
Dan
diakhir sesi kami diberikan lembaran yang dimasukan dalam amplop yang
bertuliskan nama masing-masing. Kemudian amplop itu di putar ke putaran barisan
untuk ditulis oleh teman-teman lain secara bergantian mengenai kesan baik rekan
parenting kita selama kegiatan. Dan tulisan ayah bunda tentang saya membuat saya
terharuuu…
Alhamdulillah
waktu berjalan cepat dan kegiatan ini ditutup sebelum Zuhur. Terimakasih buni
atas sharing ilmunya, semoga menjadi keberkahan dan manfaat. Aamiin
Oh
iya hari ini Nadia menikahhhhh dan jodohnya turis jerman. Wihhh. Acaranya di
terrace Rafi El, cuzz saya langsung kesana menyusul teman-teman yang lain.
Alhamdulillah masih ketemu…
Happy
wedding sob, semoga langgeng, Sakinah mawaddah warrahmah yahh. Aamiin
Sekian cerita saya hari ini... Bubyeeeee....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar