“Bertemu denganmu
adalah takdir,
menjadi temanmu
adalah pilihan,
tapi jatuh cinta
denganmu
benar-benar di
luar dayaku”
Buku: Jodoh Dunia
Akhirat
Tak ada yang bisa menyangka cara Tuhan
mempersatukan yang telah lama terpisah selama kurang lebih 10 tahun, di ruang
dan waktu yang berbeda.
Aq takkan pernah habis mengucapkan
syukur akan kehadiranmu dalam hidupku, atas langkah hebatmu hingga hari ini. Sungguh
ini adalah kado terindah di ulang tahunqu yang ke 28.
Malam hari sebelum acara, aq sempat di
pakaikan henna by Rhia Qibtia (sepupuqu), seneng deh moment bahagia ini bisa
tampil spesial.
Pagi hari suasana
rumahqu sudah sibuk sekali, ada yang membantu memasak sementara aq membersihkan
rumah. Waktupun berjalan cepat, sekitar pukul 14.00 wib tiba-tiba Fariz
(laki-laki calon suami aq) datang ke rumah dengan niat membantu membereskan
rumahqu. Omg… gak kepikiran bangett kalo kamu mau bantuin ini itu dirumahqu
padahal dirumahnya juga lagi ribed banyak orang gitu katanya. Hehe. Yoweslahh
Aq senang atas usahamu, kerja kerasmu sayang…
Btw Madu (panggilan calon mama
mertuaqu) pernah bilang ke Aq kalau nanti pas lamaran, Fariz gak boleh dateng
kerumahqu, hemm seketika lemas sendiri dengernya, secara yahhh yang kekinian
gitu, pengennya doi dateng terus bajunya seragaman gitu deh sama si calon
tunangannya. Haha… udah dehh ga usah jauh-jauh bahas itunya. Ikutin aja apa
kata orang tua, kalo emang itu yang menjadi aturan dan adatnya ikutin aja,
apalagi sama-sama keluarga besar Betawi meskipun aq ada campuran Jawanya. hihi.
Baiklah…
Kumandang Maghrib telah terdengar,,,
dadaqu sedikit sesak karena rasa nervous
yang menggelayut santai. MasyaAllah mungkin seperti ini rasanya wanita yang
akan dikhitbah.
Kami sekeluarga mulai bersiap-siap
diri, keluarga besar Fariz insyaAllah datang ba’da Isya. lucunya,,, pada
akhirnya Fariz dateng juga ke rumahqu sebagai penunjuk jalan rombongan keluarga
besarnya ke rumah walaupun tetap gak boleh masuk rumah saat acara berlangsung.
Ba’da Isya tamu keluarga dari Fariz
berdatangan, rasanya hati bertanya terus, apa yang sedang terjadi malam ini,
kenapa rumahqu begitu ramai orang-orang yang baru pertama kali hadir tetapi
bagaikan sebuah keluarga yang sudah lama tak bersua, kenapa tiba-tiba kamar
tempat persembunyianqu banyak sekali kue-kue hantaran dari tamu tersebut. Ya
Tuhan sadarkan aq dengan kebahagiaan ini.
Dari dalam kamar, saat acara dibuka
oleh MC, aq dengan seksama mendengar acaranya dari kejauhan, mencoba
menebak-nebak siapa saja yang sedang memberikan sambutan. Yap yang bertindak
sebagai MC adalah Abinya Farah, Sambutan atas nama keluarga Fariz adalah Ust.
H. Kalimullah Hasbiyallah dan yang menerima dari keluarga aq adalah Ust. H. Chotib.
Kudengarkan lekat-lekat setiap
sambutan yang disampaikan oleh para orang tuaqu, terkadang guyonan lucu
diselipkan dalam sambutan hingga membuat si pendengar tersenyum.
Sampai waktunya saat Aq dipersilakan
untuk keluar, Aq grogi deh,, Ya Allah… Aq mencoba menyalami satu persatu orang
yang sejak tadi membludak di rumahqu yang sederhana ini.
Aq mendekat menuju titik point acara.
Saat ditanyakan ke Aq tentang kedatangan keluarga besar mereka, Aq mengangguk
menyatakan Ya tanda menerima dan seketika itulah Aq resmi di khitbah dengan
disematkannya cincin emas putih dari Madu ke jari manisqu. Alhamdulillah…
Bahagiaa bangett…
Pesan selanjutnya adalah, ketika sudah
diikat maka disinilah kewajiban Aq dan Fariz untuk saling menjaga diri, menjaga
cinta dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Ya Allah dengan memohon
ridhoMu, lancarkanlah segala urusan kami di kemudian hari.
Alhamdulillah… Acara demi acara telah
selesai, makasii ya buat orang tuaqu, saudaraqu, sepupuqu dan temanqu yang
hadir keesokan harinya di rumahqu dalam rangka memberikan doa restu untuk acara
khitbah ini.
Selesai acara, Farhan dan Fariz pun
masih dengan setia membereskan barang-barang yang perlu dibereskan.
Akhirnya tetap
berfoto meski ceritanya jadi gak seragaman gitu. Haha. Gpp yang penting kita
bahagia ya sayang.
Malam ini
indahhhhh banget…
Makasii Ya Allah
untuk cerita indah hari ini…
Dan sampai
keesokan harinya pun belum bisa move on
dengan cincin yang melingkar indah di jari manisqu.
Indahhh… seindahh
cinta dan kasih sayangNya padaqu.
Makasii Ya Allah
Saturday, February 04th 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar