Tes

Minggu, 08 Mei 2016

Test Drive //Pandeglang, Serang Banten //IstiqFamz



Brio merah Umi Rien hari ini akan diantar oleh petugas dari dealer mobil Honda ke Masjid Istiqlal, sudah pasti deg-degan and seneng donk, secara mobil baru Brio merahnya udah ready lebih cepat dari waktu yang sudah direncanakan. Hari ini pula Umi Rien mengajak aku untuk test drive ke Pandeglang, Serang Banten sekaligus menjemput Ayah (Suami Umi) yang bekerja disana.
Ba’da Sholat Ashar kami berangkat. Brio merahnya sudah terparkir di halaman pintu As-Salam, dari kejauhan pantulan warna merahnya sangat mencolok namun tetap terkesan elegan dengan desain yang mewah. Awalnya Umi benar-benar berniat mengendarai mobilnya sendiri tapi pada akhirnya dia mengajak Om May untuk ikut ke Pandeglang, maklumlah masih ngeri-ngeri gimana gitu.
Alhasil hanya kurang dari satu jam Umi mengendarai mobil barunya, dengan perlahan dan hati-hati kami berangkat, baru seperempat jalan menuju kantor Om May tiba-tiba spion mobilnya menabrak angkot yang sedang berhenti, ya ampyunnn umiii...hehehe


Tiba di kantor Om May, kamipun segera merubah posisi. Om May mulai memegang kendali untuk mengendarai Brio merah menuju Pandeglang. Wahh kami melakukan liburan bersama lagi nih, bedanya ini hanya beberapa orang karena Brio merahpun hanya bisa mengangkut untuk empat orang dan tergolong mobil dengan ukuran kecil, karena hal itu juga Om May terkadang bercandain umi dengan sindiran kalo mobil barunya memiliki tubuh kecil. Hihi
Menjelang Maghrib kami mampir di RM. Pegagan Tanggerang untuk menikmati Ikan pindang patin yang sangat lezat itu. Benar saja saat kuah pindangnya mengepul selera makanku jadi meningkat, kali ini aku melengkapinya dengan nasi karena tidak pas kalau hanya makan ikannya saja. Ikan Pindang Patinnya pun dilengkapi dengan sambal mangga yang asam dan segar serta daun kemangi yang wangi... ahhhh jadi mau makan lagi. Kebetulan hari ini Umi sedang berpuasa jadi Umi makan setelah adzan Maghrib berkumandang. Selamat berbuka puasa umi... Selamat menikmati hidangan Ikan Pindang Patin rekomendasinya yang lezat itu umi... hehehe.
Setelah lahap menyantap makanan yang lezat itu kami segera menuju Pom Bensin untuk mengisi bensin mobil sementara aku dan umi sholat Maghrib di Mushola, setelah itu kami melanjutkan perjalanan malam ini menuju Pandeglang. Sepanjang jalan kami saling berbincang meski terkadang aku memperhatikan suasana samping kanan dan kiri jalan melalui jendela dan tahukah teman-teman bahwa aku menemui pemandangan aneh dan mengejutkan, ini adalah pengalaman pertama aku melihat pencurian secara terang-terangan tepatnya di daerah sepanjang jalan Tanah Tinggi Tanggerang dekat Pasar Induk Tanggerang, ada banyak “bajing loncat” yang mencuri sayur-mayur secara gerombolan pada truk-truk pembawa sayuran yang sudah di paketkan dengan sangat rapat dan siap didistribusikan di Pasar Induk. MasyaAllah gak habis fikir aku melihat pemandangan yang tidak mengenakan seperti itu, terbayang segala hal yang terkait dengan perilaku mereka. Memilukan…aku benar-benar melihat mereka mencuri dengan sangat terang-terangan dari dalam melalui jendela kaca mobil. Fuhhh…. Potret Indonesia yang sangat menyedihkan!
Malam itu aku telah diperlihatkan satu peristiwa yang membuat aku harus lebih bersyukur dengan segala hal yang aku miliki. Btw mobil kami terus melaju, kami sudah masuk kawasan Pandeglang melewati UIN Serang, Pasar Badak Pandeglang dan Alun-alun Pandeglang. Ada hal menarik yang aku lihat saat melewati sebuah rumah makan yaitu makanan khas Pandeglang yaitu Sate Bandeng. Wahh..menurut penjelasan Umi Rien yang dimaksud Sate Bandeng adalah sate yang dibuat dengan proses pertama daging dan tulang ikan bandeng dikeluarkan terlebih dahulu melalui mulut ikan, kemudian daging ikan tersebut diramu dan diberikan bumbu racik setelah itu dimasukkan kembali ke ikan bandeng tersebut melalui mulutnya dan ditusuk seperti sate. ^-^
Menjelang malam kami tiba di kediaman kakaknya Ayah, uhh senangnya bisa ketemu juga dengan Cleo si kucing anggora cowo dan Cleny si kucing anggora cewe yang lincah bingitt. Ternyata Cleny ini ibunya Nunu, kucing kecil yang dikasih ke Om May untuk dipelihara, pantas saja saat diperlihatkan Nunu melalui handphone Om May tetiba Cleny bersikap seperti melihat sosok yang dia kenal, di endusnya gambar tersebut. Hihihi lucu yah, kucing aja bisa punya naluri keibuan. Apalagi manusia. Subhanallah

                                                                         (Cleo)

                           (Cleny)

Kami berbincang cukup lama di rumah Kakaknya Ayah, kemudian beberapa jam kemudian kami pamit menuju Balaraja ke kediaman Bapaknya Umi Rien untuk silaturahmi dan beristirahat sejenak… Hoammmm ngantuknyaa…
Jam 03.00 wib kami bangun dan langsung makan bersama. Hihihi, kebetulan hari ini adalah hari pertama 1 Rajab, aku dan umi berencana untuk puasa sunah jadi sekalian sahur deh, Ya Allah suasananya mirip bulan Ramadhan, ramai, syahdu dan sangat kekeluargaan. Setelah kami menyantap sarapan subuh. Hehe kami segera menuju Jakarta. Kami mampir di rumah kalideres untuk istirahat sebentar sebelum bertugas kembali ke Istiqlal pada jam 08.00 pagi.
Alhamdulillah…perjalanan singkat yang menyenangkan… 
                                     
Friday, April 08th 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar