Tes

Kamis, 22 September 2016

Aneka Lomba Menyambut HUT RI 71 By : MI Istiqlal // Upacara 17 Agustus By : Yayasan Istiqlal Indonesia



Tuesday, August 16th 2016
Aneka Lomba Menyambut HUT RI 71 By : MI Istiqlal

Hari ini istimewa banget karena kami mau bersorak-sorai, bersemangat, berkompetisi dan siap-siap untuk berlelah-lelahan. Pagi hari sebelum menuju lokasi lomba, kami semua berkumpul di koridor bersama anak-anak lalu menyanyikan lagu kemerdekaan dengan semangat, aku dibuatnya merinding, seketika koridor MI Istiqlal menggemakan suara-suara indah anak-anak, indahnyaaaa. 


Lomba menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ini dilaksanakan pada hari selasa, satu hari sebelum hari kemerdekaan. Masing-masing satuan pendidikan di Madrasah Istiqlal pun semarak membuat pesta rakyat dimasing-masing tempat dan waktunya, nah untuk MI Istiqlal adalah hari ini yang bertempat di taman lapangan pertamina melalui pintu Al-Quddus dan pagi ini suasana di seberang Istiqlal sedang ramai dengan bunyi-bunyian marching band persiapan upacara di Istana Negara. Nuansa kemerdekaannya begitu terasaaa…

                    Pose sebelum panas-panasan, hihihi
 
Rangkaian acara ini terselenggara atas kerjasama antar sesama dewan guru dan yang pasti penanggungjawab di bulan ini yaitu Bu Yulisa, Mama Izzul, Aku, Bu Mila dan Pa Edi, nah untuk kegiatan lomba ini dihandle oleh Bu Yulisa dan Mama Izzul.
Aneka lomba yang kami sajikan adalah berdasarkan team barung atau regu dalam pramuka, tujuannya agar semua dapat mengikuti dan merasakan lomba secara keseluruhan.
Sebut saja untuk tingkatan siaga, masing-masing barung mengikuti perlombaan memasukkan karet gelang ke sumpit secara estafet, memindahkan bendera dan memasukkan pensil ke dalam botol. Sementara untuk tingkatan penggalang perbedaannya adalah tambahan lomba kelereng dan memindahkan belut ke dalam botol. Semua perlombaan ini dilaksanakan secara massal dan dilakukan penyeleksian, babak semifinal dan final.


                 Bersama Barung Merah kesayangannnnn.....
 
Raut kegembiraan jelas terpancar di wajah anak-anak, kami juga sangat menikmati hari ini, tak ketinggalan beberapa wali peserta didik yang didominasi oleh orang tua kelas 1 dengan setia menyaksikan putra-putri nya larut dalam kegembiraan, meski terkadang butuh suara yang lebih keras dari biasanya ditambah terik nya mentari yang mulai menyapa namun suasana perlombaan sangat menyenangkan.
Alhamdulillah perlombaan selesai sebelum adzan Zuhur, kami bergegas kembali ke Madrasah. 

                  Bu Yulisa, Mama Izzul, Aku dan Rahmah

Wednesday, August 17th 2016
Upacara 17 Agustus By: Yayasan Istiqlal Indonesia

Selamat pagi bangsa Indonesia……………..
Hari ini adalah hari penting untuk bangsa Indonesia karena telah berada pada usia 71 kemerdekaan. Sungguh begitu banyak harapan dan doa yang dipanjatkan oleh bangsa Indonesia untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa yang bermartabat ini.
Pagi ini suasana jalan menuju Istiqlal sudah cukup ramai, karena Lapangan Banteng pun kerap dijadikan tempat upacara untuk pejabat dinas yang lain, begitu pula Kementerian Agama kemudian Pertamina terlebih Istana Negara. Pagi ini cukup ramai. Kamipun tak kalah sibuk dengan kegiatan pagi, kami berduyun-duyun menuju lapangan Masjid Istiqlal untuk mengikuti Upacara Hari Kemerdekaan RI ke 71. 


Upacara yang dihadiri oleh seluruh peserta didik dari KB/RA, MI, MTs dan MA Istiqlal, Dewan Guru dan Karyawan serta pemegang amanah Yayasan Istiqlal Indonesia turut hadir mensukseskan upacara pagi ini.



Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Bapak H. Subandi
Berikut pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang disampaikan oleh Pembina Upacara:

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-71 KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2016

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan dapat merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.

Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan cita-cita bersama.

Satu dari empat cita-cita mulia yang ingin diwujudkan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Para peserta upacara yang saya hormati,
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara gotong royong tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada saat memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, saat ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta huruf secepat Indonesia.

Saat ini tugas mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di abad 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.

Pertama, membekali anak-anak Indonesia dengan pendidikan karakter agar bisa   beradaptasi pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya tugas sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga.

Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman belajar yang menyenangkan.
Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.
Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua adalah guru sekaligus sebagai panutan bagi anak karena sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang harmonis antara orang tua dengan sekolah adalah kunci suksesnya pendidikan anak.
Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang mampu mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar dapat melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.

Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melakukan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan peran serta pemerintah daerah dan industri.

Para siswa yang saya cintai,
Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di pundak kalian lah bisa kami titipkan tugas membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.

Dirgahayu Republik Indonesia
Jayalah dunia pendidikan dan kebudayaan
Jayalah negeriku, jayalah Indonesia
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 17 Agutus 2016

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.

    Alhamdulillah...Upacara Kenegaraan bagian Istiqlal ini berjalan dengan khusyuk. 
    Yukk... kembali ke Madrasah lagi karena panasnya mulai terik...


 Bahagia bangettttt,,,, selesai upacara langsung pulangggggggggg...................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar