Tes

Rabu, 25 November 2015

Ber PMII bareng kamu ^o^



Seperti yang sudah kami sepakati, hari ini aku janji bertemu someone untuk pergi bersama pada acara MAPABA (Masa Penerimaan Anggota  Baru) PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)  Cabang Jakarta Selatan 2015 yang diselenggarakan di Bogor. Jawa – Barat.
Stasiun Lenteng Agung menjadi meeting point kami, meski hampir satu jam lebih aku menunggu kehadirannya disaat sudah tiba di stasiun, katanya ada urusan yang harus diselesaikan dahulu. Aihhh setia banget hanya untuk menunggu matahari. Hahaha. Sebetulnya aku agak khawatir sih saat menunggu di stasiun karena gak biasa duduk sendiri dan tetiba saja ada laki-laki yang menghampiri meski beralasan menanyakan sesuatu tetap saja aku merasa was-was. Ahhh sudah sore. Alhamdulillah handphone ku berbunyi, ternyata kamu sudah sampai. Aku segera menemuimu honey…
Dan perjalanan dimulai. Kami melipir dulu ke rumah Ciganjur sekedar menyiapkan barang yang perlu dibawa buat kamu setelah itu perjalanan kami lanjutkan. Ternyata kami tidak hanya berdua karena di satu titik kami bertemu dengan sahabat-sahabat  yang lain tentunya bareng ketua cabang PMII Jakarta Selatan juga. Oke lanjut yuk… kamipun berangkat secara konvoi roda dua sekitar jam setengah lima sore.
Perjalanan ini sangat menyenangkan, keadaan jalan raya yang tidak terlalu macet, cuaca yang masih bisa diajak kerjasama dan keseruan bersama dengan sahabat-sahabat yang lain. Aku merasakan kenyamanan itu saat bersamanya pula. Meskipun dititik akhir perjalanan pergi sempat terlibat konflik dan sesuatu hal dengan dirinya (Ahhhh….sedihhh, kesal, kecewa dan bertanya2 kalo diceritain !?) #JANGAN LANGSUNG TARIK KESIMPULAN CANTIK!. OCHE
Langit mulai gelap dan malampun menyapa disambut dengan dinginnya cuaca puncak.. Bbrrrrrrrr…… berharap akan indah malam ini.
Kedatangan kami disambut dengan suasana MAPABA yang kurindukan meski zaman dan rasa sudah berbeda, mungkin bagi dirinya ini adalah hal yang sangatt menyenangkan dan tempat untuk bebas berekspresi. Baiklah… aku mencoba melihat situasi wajar tersebut meski kadang penyakit cemburu datang di sana sini.
Senangnya bisa silaturahim dengan adik-adik junior dari beberapa kampus lain di Jakarta Selatan. Malam ini materi yang disajikan cukup padat, aku sempat ditawarkan untuk mengisi materi tentang ke KOPRI an tapi aku menolak, rasanya aku enggan lagipula sudah ada Hajar (ketua KOPRI Jakarta Selatan) yang masih menjabat saat ini untuk mengisi materi tersebut.
Ada hal yang lebih penting dari itu, sebenarnya aku pun tak ingin berfikir lebih rumit tentang hubunganku dengan someone yang aku rasa minggu2 ini sedikit berbeda, aku mencoba menepis semua kemungkinan meskipun hal tersebut benar adanya. Pun aku tak berniat mencari tau soal masalah yang timbul diantara kami dari informasi seorang teman terdekatnya di acara Mapaba kali ini. Aku hanya ingin bahagia menikmati malam ini, mungkin aku bahagia tetapi dengan cara yang lain. Begitulah Allah menakdirkan.
Sepanjang malam aku lebih banyak di kamar peserta plus panitia, kebetulan peserta sedang materi jadi kamar bisa dengan nyaman ditempati. Entahlah Allah merencanakan apa sehingga aku bisa berbincang dengan salah satu rekan terdekat someone ku, yang lebih mengetahui tentangnya daripada aku sendiri. Aku mendengarkan beberapa hal yang mesti aku dengar meski sakit namun kucoba tahan sebisa mungkin, hati bisa saja tersenyum munafik walaupun kenyataannya sedih tapi mungkin fisik gak bisa dibohongi, sepanjang malam beberapa kali aku jekpot. Masuk angin sepertinya, beruntung ada adek-adek yang care bantu kasih obat buat aku, tapi aku merasakan kegundahan itu hingga berefek dengan badanku. Hikhikhik. Mau nangisss Ya Allah….
Malam ini berjalan layaknya siang hari, suasana diluar kamar ramai sekali, aku hanya beberapa saat saja keluar dan bertemu dengannya dan lebih sering berada di kamar. Hingga aku terlelap tidur dan bangun menjelang subuh.
Subuh ini seharusnya indah, memang indah, yahh indah,,, hatiku kacau efek tadi malam, udara dingin yang menusuk seakan ikut menyergapku dalam dinginnya. Baru ini kami berkesempatan bicara berdua dikeramaian sahabat-sahabat lain yang sedang asik juga menikmati dinginnya puncak.
Entahlah apa yang kami bicarakan, aku tak mampu mengulang kata atau aku berusaha untuk melupakan kata yang sempat terucap olehku dan olehnya, tidak jelas!. Hanya kekhawatiran, kecemasan dan kekecewaan yang tersimpulkan dalam pembicaraan kami. Meski bahagia bersamamu namun aku fikir kita belum bisa menyelesaikan masalah ini dengan komunikasi yang baik. Meskipun doa-doa selalu kami layangkan yang terbaik, terbaik dan terbaik… Wallahualam
Pagi ini kami beranjak pulang. Perjalanan pulang sama menyenangkannya seperti kemarin selama aku bersamanya semua terasa nyaman meskipun hati masih aneh rasanya. Dalam perjalanan pulang ada hal yang membuat diriku merasa bersalah atas sikapku yang menurutnya salah. Maafin aku karena pada akhirnya kamu gak jadi memenuhi undangan acara pagi ini dan memilih untuk mengantarkan aku pulang ke rumah.
Aku sayang kamu…
Aku cinta kamu…
Aku rindu kamu…
Aku berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan kedewasaanmu, apapun yang terjadi itu adalah kehendak Allah.
Semoga aku bisa lebih sabar. Aamiin


            Saturday, October 10th 2015th


Tidak ada komentar:

Posting Komentar