Tes

Selasa, 17 November 2015

Kunci dan gembok ajaib ^-^



Bukan ingin menertawakan kebodohanku hari ini, aku hanya ingin berbagi cerita lucu yang membuatku tertawa. Hahaha
Tanpa aku rencanakan, setelah lelah melakukan aktifitas mengajar di MI Istiqlal, aku bergegas pulang. Sore itu bahkan terlalu sore aku baru bersiap untuk pulang, tiba-tiba kepanikan menguasai diriku saat aku tidak menemukan kunci motor yang biasanya aku masukkan ke dalam saku jaket motor. Sayangnya hari ini aku tidak memakai jaket yang ada saku nya. Oo My God!!!
Aku tidak bisa menahan kepanikanku saat itu, berfikir hanya sedikit dan mengira-ngira merunutkan kejadian awal dari pertama masuk ke gerbang Masjid Istiqlal dan tiba di parkiran hingga sampai di kantor MI Istiqlal. Dan langkah pertama yang aku lakukan adalah berharap kunci motorku tergantung di motor untuk yang kesekian kalinya di parkiran ! hadehh (tepok jidat!!)
Sepanjang jalan menuju parkiran aku masih dalam suasana panik, sesampainya diparkiran aku mendapati motorku yang bersih, suci tanpa kunci yang tergantung yang biasa aku lakukan, hufhtttt….
Kepanikanku bertambah, Pak Ade sang juru parkir yang aku hormati pun dan berharap segalanya kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan dengan motorku, berkali-kali meyakinkan kalau tidak melihat kunci di motor aku, sampai bersumpah “Demi Allah” dan menanyakan perihal tersebut ke beberapa rekan di parkiran yang juga tidak melihat.
Aku mencoba mencari-cari lagi di tas ku, berkali-kali aku rogoh dan dengan yakinnya kalau kunci tersebut tidak berada di dalam tas ku. Lantas aku kembali lagi ke Madrasah berharap ada yang tertinggal di sana, mungkin di lemari kantor meskipun aku sudah mencarinya tadi.
Beruntung masih ada Bu Dina di kantor meskipun dia juga bergegas pulang, melihat aku dalam keadaan kesulitan Bu Dina berempati menemani kepanikanku. Aku berusaha menelpon Mama dirumah dan Adikku bolak-balik berkali-kali hanya ingin menyampaian kesulitan yang aku rasakan sampai timbul perencanaan-perencanaan untuk pulangnya, aku bingung seandainya kunci itu benar-benar hilang atau jatuh di jalan sepanjang menuju Masjid, lalu bagaimana aku pulang. Bu Dina siap menemaniku jika aku pulang naik kereta, Bu Dina bahkan siap meminjamkan aku kartu Trans Jakarta, siap pula menemaniku hingga maghrib sambil menunggu adikku jika pada akhirnya perencanaan untuk mengantarkan kunci penggantinya ke Masjid. Ahhhh…. Perencanaan anehh.
Aku belum menemukan jawaban, rasanya aku ingin bercerita dengan someone ku yang kebetulan sedang berada di Surabaya. Setidaknya aku akan mendapat sedikit embun darinya namun tidak beruntung panggilanku tak terjawab. Hufthhh… Positive thinking aja deh mungkin dia sedang ada urusan secara aku juga teleponnya menjelang maghrib gitu.
Masih dalam usaha pencarian, Bu Dina menemaniku dan berusaha memberi solusi-solusi. Kebetulan pegawai Madrasah hingga sore hari masih berada di lantai plaza Masjid Istiqlal untuk mempersiapkan acara Manasik Haji Madrasah Istiqlal esok pagi. Dengan menenteng sandal kesayangan hadiah dari sahabatku Nisa. Aku menuju ke lantai plaza. Setiap orang yang kutemui segera kutanya berulang-ulang dan jawabannya nihil, mereka malah lebih senang bercandain aku. Hemmmm
Lemasss sekali, capekk seharian ditambah masalah ini!. Pasca itu aku hampir berencana untuk meninggalkan motor di sini saja dengan pinjam gembok madrasah lalu aku pulang. Ahhh aku bingung. Kebingunganku bertambah saat aku tidak menemukan sandal yang tadi aku letakkan entah di mana. Maaf ya Nis aku menghilangkan sesuatu yang berharga darimu. Haha lebay. MasyaAllah….. Bu Dina sampai rela balik lagi ke tempat tadi untuk mencari sandalku. Tapi nihil!
Masalahku belum selesai. Bu Dina mengajakku bertanya kepada satpam Masjid, tapi mereka tidak tahu dan menyarankan bertanya ke bagian Humas Masjid. Aihhhhh….. di Humas kan ada Pa Abu. Aku malu ah kalau ketauan Pa Abu. Tapi Bu Dina yang memberanikan diri untuk bertanya. Hemmm akhirnya Pa Abu tahu juga permasalahanku, beliau malah kasih ide ngaco, motor aku bobol aja kuncinya, hadehhh! Sambil tertawa!.
Lalu saat aku kembali ke Madrasah dan hampir dengan keputusan akhir akan pulang dengan kereta sedangkan motorku di gembok dengan gembok pinjaman dari Pa Anwar (Security Madrasah). Tiba-tiba Pa Abu datang menawarkan untuk pulang bareng bersamanya. Ya Allah… syedihhh…. Ternyata masih ada orang-orang baik di sekelilingku. Huhu….
Aku dan Bu Dina bergegas pulang menuju parkiran bersama Pa Anwar yang membawa gembok besar dan segulungan kunci Madrasah yang aku lihat sangat ruwet seruwet sore itu.
Setibanya di parkiran, aku mengambil tas yang aku titipkan di Pa Ade dengan mengenakan sandal milik nisa yang aku pinjam ambil dari loker. (maaf ya nis belum bilang! Urgent).
Hemmm… aku hanya membuat orang-orang di sekitar repot, tertawa.. ahhh
Alhamdulillah Allah masih memberikan kemudahan untukku pulang. Di perjalanan Pa Abu bercerita macam-macam ke kami soal studi nya, soal Masjid dll. Aku pun tak lupa memberi kabar ke someone melalui WA (whatsapp).
Sampailah aku di rumah, terimakasih Pa Abu sudah menawarkan tumpangan ke aku. Hingga aku bisa dengan nyaman dan selamat pulang ke rumah.
Ku ketuk pintu rumahku, kedatanganku disambut oleh mama dan adikku, saat masuk ke rumah aku hanya bisa duduk dengan lemas, enggan bercerita dan hanya lelah yang aku rasa. Seketika adikku langsung merebut tas ku dan tanpa banyak bicara berusaha mencari sesuatu di dalamnya. Aku berkali-kali bilang “gak ada dek, gak ada!”. Sambil enggan mencari. Tapi tahukah teman-teman, aku terkaget dan lemas saat mendapati kunci motorku ada di dalam saku tas lapisan ke tiga!. MasyaAllah……………….. hahahaha. Aku terlihat bodoh di depan mama dan adikku. Maaf…maaf… sudah banyak yang direpotkan. Termasuk kamu saat malamnya aku berbagi cerita dengan someone ku perihal ini. Hemmmmm ^o^
Lelah sekali hari ini……….
Ceritanya pun melelahkan………
Tapi tetap indahhhh………
                #bodoh
                #Hahaha

                                                                 Keesokan harinya... 

                

                   Friday, September 18th 2015th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar